Agam, ( Reportase Sumbar )----Atasi kemacetan karena para perantau pulang kampung untuk rayakan Idulfitri, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Agam, ‘menyediakan’ 12 jalur alternatif pada tujuh kecamatan, tujuannya mengatasi kemacetan di ruas jalan penghubung Padang-Bukittinggi, maupun dengan provinsi tetangga.
“Ketujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ampek Angkek, Banuhampu, Sungaipua, IV Koto, Baso, Canduang, dan Tilatang Kamang, yang merupakan kawasan perbatasan dengan Kota Bukittinggi,” kata Budi Perwira Negara, Kepala Dinas Perhubungan Agam, Rabu (2i/6/2017).
Budi memprediksi, kemacetan terjadi di ruas jalan itu pada H-2. Berhubung pada Kamis (22/6/2017) merupakan hari kerja terakhir seluruh Aparatur Sipil Negara. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada H+7, atau pada Sabtu (1/7/2017).
“Pada jalur alternatif tersebut, telah dipasang petunjuk jalan untuk membantu para pengendara melewati kawasan itu, dan diharapkan dapat membantu pengendara untuk mengatasi kemacetan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, tujuh kecamatan itu menjadi perlintasan atau jalan penghubung antar kabupaten/kota, dan provinsi lain, baik arus mudik maupuan balik. Bahkan arus transportasi jalan itu pada H-5 lebaran sudah mulai ramai.
“Pada umumnya kendaraan tersebut berasal dari provinsi tetangga seperti, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya. Ini berdasarkan nomor polisi dari kendaraan yang melewati kawasan tersebut," ujarnya pula.
Untuk meminimalisir masalah selama dalam perjalanan mudik, Wakil Bupati Agam H. Trinda Farhan Satria Dt Tumangguang Putiah, mengimbau pengendara untuk memeriksa kondisi kendaraan, seperti rem, mesin, oli, dan lainnya, sebelum mudik ataupun balik, agar tidak terjadi kecelakaan.
Selain itu, pengendara diminta menjaga stamina, apabila mengantuk jangan dipaksakan mengendarai mobil, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya. sumber : www.sumbarsatu.com
“Ketujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ampek Angkek, Banuhampu, Sungaipua, IV Koto, Baso, Canduang, dan Tilatang Kamang, yang merupakan kawasan perbatasan dengan Kota Bukittinggi,” kata Budi Perwira Negara, Kepala Dinas Perhubungan Agam, Rabu (2i/6/2017).
Budi memprediksi, kemacetan terjadi di ruas jalan itu pada H-2. Berhubung pada Kamis (22/6/2017) merupakan hari kerja terakhir seluruh Aparatur Sipil Negara. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada H+7, atau pada Sabtu (1/7/2017).
“Pada jalur alternatif tersebut, telah dipasang petunjuk jalan untuk membantu para pengendara melewati kawasan itu, dan diharapkan dapat membantu pengendara untuk mengatasi kemacetan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, tujuh kecamatan itu menjadi perlintasan atau jalan penghubung antar kabupaten/kota, dan provinsi lain, baik arus mudik maupuan balik. Bahkan arus transportasi jalan itu pada H-5 lebaran sudah mulai ramai.
“Pada umumnya kendaraan tersebut berasal dari provinsi tetangga seperti, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya. Ini berdasarkan nomor polisi dari kendaraan yang melewati kawasan tersebut," ujarnya pula.
Untuk meminimalisir masalah selama dalam perjalanan mudik, Wakil Bupati Agam H. Trinda Farhan Satria Dt Tumangguang Putiah, mengimbau pengendara untuk memeriksa kondisi kendaraan, seperti rem, mesin, oli, dan lainnya, sebelum mudik ataupun balik, agar tidak terjadi kecelakaan.
Selain itu, pengendara diminta menjaga stamina, apabila mengantuk jangan dipaksakan mengendarai mobil, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya. sumber : www.sumbarsatu.com