Pariaman (Reportase Sumbar)---Walikota Pariaman H Mukhlis Rahman menyatakan momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Kota Pariaman tahun ini memiliki makna khusus, karena pertumbuhan ekonomi masyarakat kota hingga kini terus meningkat, meski di tengah berbagai kesulitan ekonomi global.
"Tumbuhnya ekonomi suatu daerah selain memberikan gambaran terjadinya peningkatan produksi barang dan jasa, juga memberikan gambaran tentang peningkatan pendapatan per kapita," kata Walikota Pariaman H Mukhlis Rahman saat HUT Kota Pariaman, kemarin.
Katanya, tahun 2018 merupakan penuntasan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. Sedangkan makna khusus tahun 2018 bagi seluruh warga Kota Pariaman, adalah pelaksanaan pesta demokrasi Pemilukada untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota Pariaman periode 5 tahun ke depan.
Memasuki masa akhir jabatannya tahun 2018 depan, segenap hati, pikiran dan seluruh dedikasi telah dipersembahkan untuk Kota Pariaman. Namun ia menyadari, tentunya masih banyak hal yang perlu untuk dituntaskan.
"Dengan dana APBD yang meningkat setiap tahunnya, alhamdulillah kita dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi 5,50% pada tahun ini, di tengah berbagai kesulitan ekonomi global di berbagai sektor. Tumbuhnya ekonomi suatu daerah selain memberikan gambaran terjadinya peningkatan produksi barang dan jasa, juga memberikan gambaran tentang peningkatan pendapatan per kapita," ujarnya.
Katanya, PDRB per kapita Kota Pariaman juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 pendapatan per kapita Kota Pariaman meningkat lebih dari 8,16% dari sebelumnya Rp.43.364.830,- pada tahun 2015, menjadi Rp.46.904.398,-.Kita asumsikan pada tahun 2017 ini meningkat menjadi Rp. 50.256.022,- atau naik sebesar 7,1%.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah yang telah tertuang ke dalam RPJMD 2013-2018, yaitu mewujudkan Kota Pariaman sebagai daerah tujuan wisata dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan, budaya dan agama, telah diimplementasikan melalui 4 pilar pembangunan Kota Pariaman.
Pada bidang pendidikan, terobosan monumental dalam bidang pendidikan ditandai dengan dikeluarkannya Perwako nomor 28 tahun 2009 tentang wajib belajar 12 tahun. Kebijakan ini menandai dimulainya pendidikan gratis dari mulai SD sampai SLTA sederajat di Kota Pariaman.
Dalam perjalanannya, kebijakan ini telah mendapat dukungan sepenuhnya dari DPRD, terbukti pengadaan bus sekolah gratis ini terus bertambah menajadi 9 (sembilan) unit, sehingga sangat membantu anak-anak sekolah, terutama yang bersekolah di kawasan hinterland kota.
Pada bidang pendidikan, Pemerintah Kota Pariaman telah menambah jumlah sekolah-sekolah yang ada, termasuk perguruan tinggi juga terus mengalami peningkatan. Semula di tahun 2008, dari 8 buah SMP menjadi 9 buah, dari 2 buah SMA menjadi 6 buah, dari 2 buah SMK menjadi 4 buah.
Demikian juga dengan pertambahan perguruan tinggi di Kota Pariaman hanya ada 3 perguruan tinggi sekarang sudah ada 8 perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan tingkat pendidikan masyarakat Kota Pariaman sebagai ukuran mutu SDM yang terus mengalami peningkatan.
Indikator utama dalam kemajuan bidang pendidikan Kota Pariaman adalah meningkatnya harapan lama sekolah dan rata-rata lama bersekolah. Data terakhir tahun 2016 yang dicapai untuk angka harapan lama sekolah sudah mencapai 14,5 tahun. Tahun 2017 ini diasumsikan meningkat menjadi 15 tahun.
Pada bidang kesehatan jelasnya, capaian indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Pariaman, data terakhir tahun 2016, mencapai angka 75,44%. Bedasarkan klasifikasi nilai IPM yang dimodif UNDP, Kota Pariaman untuk tingkat nasional sudah termasuk dalam status pembangunan manusia menengah keatas.
"Kita melihat dari indikator, usia harapan hidup warga Kota Pariaman pada tahun 2015 sudah mencapai 69,59 tahun. Angka ini meningkat 0,04 digit pada tahun 2016 yang telah mencapai angka 69,63 tahun. Pencapaian angka ini tidak terlepas dari kinerja Pemko Pariaman dalam bidang kesehatan," katanya.
Masih banyak indikator keberhasilan yang bisa di lihat dengan kasat mata lanjut Mukhlis Rahman, antara lain mulai dari peningkatan jumlah sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pemberian pelayanan, sosialisasi dan pendidikan kesehatan, penambahan tenaga medis, program/kegiatan lainnya yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
"Sampai sekarang masih banyak lagi keberhasilan yang kita raih. Semua itu berkat dukungan semua lampisan masyarakat dan DPRD Kota Pariaman dalam menjalankan progranm-programnya," tandasnya mengakhiri.(ris)
"Tumbuhnya ekonomi suatu daerah selain memberikan gambaran terjadinya peningkatan produksi barang dan jasa, juga memberikan gambaran tentang peningkatan pendapatan per kapita," kata Walikota Pariaman H Mukhlis Rahman saat HUT Kota Pariaman, kemarin.
Katanya, tahun 2018 merupakan penuntasan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. Sedangkan makna khusus tahun 2018 bagi seluruh warga Kota Pariaman, adalah pelaksanaan pesta demokrasi Pemilukada untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota Pariaman periode 5 tahun ke depan.
Memasuki masa akhir jabatannya tahun 2018 depan, segenap hati, pikiran dan seluruh dedikasi telah dipersembahkan untuk Kota Pariaman. Namun ia menyadari, tentunya masih banyak hal yang perlu untuk dituntaskan.
"Dengan dana APBD yang meningkat setiap tahunnya, alhamdulillah kita dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi 5,50% pada tahun ini, di tengah berbagai kesulitan ekonomi global di berbagai sektor. Tumbuhnya ekonomi suatu daerah selain memberikan gambaran terjadinya peningkatan produksi barang dan jasa, juga memberikan gambaran tentang peningkatan pendapatan per kapita," ujarnya.
Katanya, PDRB per kapita Kota Pariaman juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 pendapatan per kapita Kota Pariaman meningkat lebih dari 8,16% dari sebelumnya Rp.43.364.830,- pada tahun 2015, menjadi Rp.46.904.398,-.Kita asumsikan pada tahun 2017 ini meningkat menjadi Rp. 50.256.022,- atau naik sebesar 7,1%.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah yang telah tertuang ke dalam RPJMD 2013-2018, yaitu mewujudkan Kota Pariaman sebagai daerah tujuan wisata dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan, budaya dan agama, telah diimplementasikan melalui 4 pilar pembangunan Kota Pariaman.
Pada bidang pendidikan, terobosan monumental dalam bidang pendidikan ditandai dengan dikeluarkannya Perwako nomor 28 tahun 2009 tentang wajib belajar 12 tahun. Kebijakan ini menandai dimulainya pendidikan gratis dari mulai SD sampai SLTA sederajat di Kota Pariaman.
Dalam perjalanannya, kebijakan ini telah mendapat dukungan sepenuhnya dari DPRD, terbukti pengadaan bus sekolah gratis ini terus bertambah menajadi 9 (sembilan) unit, sehingga sangat membantu anak-anak sekolah, terutama yang bersekolah di kawasan hinterland kota.
Pada bidang pendidikan, Pemerintah Kota Pariaman telah menambah jumlah sekolah-sekolah yang ada, termasuk perguruan tinggi juga terus mengalami peningkatan. Semula di tahun 2008, dari 8 buah SMP menjadi 9 buah, dari 2 buah SMA menjadi 6 buah, dari 2 buah SMK menjadi 4 buah.
Demikian juga dengan pertambahan perguruan tinggi di Kota Pariaman hanya ada 3 perguruan tinggi sekarang sudah ada 8 perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan tingkat pendidikan masyarakat Kota Pariaman sebagai ukuran mutu SDM yang terus mengalami peningkatan.
Indikator utama dalam kemajuan bidang pendidikan Kota Pariaman adalah meningkatnya harapan lama sekolah dan rata-rata lama bersekolah. Data terakhir tahun 2016 yang dicapai untuk angka harapan lama sekolah sudah mencapai 14,5 tahun. Tahun 2017 ini diasumsikan meningkat menjadi 15 tahun.
Pada bidang kesehatan jelasnya, capaian indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Pariaman, data terakhir tahun 2016, mencapai angka 75,44%. Bedasarkan klasifikasi nilai IPM yang dimodif UNDP, Kota Pariaman untuk tingkat nasional sudah termasuk dalam status pembangunan manusia menengah keatas.
"Kita melihat dari indikator, usia harapan hidup warga Kota Pariaman pada tahun 2015 sudah mencapai 69,59 tahun. Angka ini meningkat 0,04 digit pada tahun 2016 yang telah mencapai angka 69,63 tahun. Pencapaian angka ini tidak terlepas dari kinerja Pemko Pariaman dalam bidang kesehatan," katanya.
Masih banyak indikator keberhasilan yang bisa di lihat dengan kasat mata lanjut Mukhlis Rahman, antara lain mulai dari peningkatan jumlah sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pemberian pelayanan, sosialisasi dan pendidikan kesehatan, penambahan tenaga medis, program/kegiatan lainnya yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
"Sampai sekarang masih banyak lagi keberhasilan yang kita raih. Semua itu berkat dukungan semua lampisan masyarakat dan DPRD Kota Pariaman dalam menjalankan progranm-programnya," tandasnya mengakhiri.(ris)