Pariaman, (Reportase Sumbar)---Walikota Pariaman H Mukhlis Rahman menyatakan semua masyarakat Kota Pariaman hingga kini masih ingat peristiwa yang tidak bisa hilang dalam fikiran dan traumatik yang sangat mendalam, yaitu peristiwa gempa yang maha dahsyat pada tanggal 30 September 2009 pukul 17.18 menit, berkekuatan 7,9 SR berlokasi 57,5Km barat daya Kota Pariaman.
"Peristiwa ini mengakibatkan banyaknya warga yang meninggal dunia, luka berat dan luka ringan, Infrastruktur yang telah dibangun sebelumnya hancur, jalan dan jembatan rusak berat, Puskesmas, Pustu,Poskesdes dan sekolah sangat memprihatinkan. Inilah pekerjaan yang sangat berat yang kita hadapi dengan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat yang cukup memprihatinkan pada waktu itu," kata Walikota Pariaman H Mukhlis Rahman saat acara zikir bersama Di Pantai Gandoriah Pariaman, kemarin.
Mengingat katanya, Kota Pariaman merupakan daerah yang sangat rawan dengan bencana dan berada di zona merah, dan mungkin bisa dibilang supermarketnya bencana, maka sebagai umat yang beragama islam, tentu harus selalu berserah diri dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam beribadah, seperti melaksanakan zikir sekarang ini.
"Karena Allah tidak akan menjatuhkan bencana pada suatu kaum, apabila kaum tersebut, masih banyak yang bersujud melaksanakan sholat berjamaah, meramaikan mesjid dan musholla, karena itu, kami pemerintah Kota Pariaman telah membuat program Magrib Mengaji dan telah kami laksanakan hampir satu tahun ini," ujarnya.
Katanya, dimana waktu magrib sampai Isya luangkan untuk bertafakur di mesjid/mushola yang ada di lingkungan masyarakat Kota Pariaman. Hal ini dilakukan untuk gerakan meramaikan mesjid/musholla, sehingga buat apa mesjid/musholla yang berdiri megah, tetapi sedikit sekali jemaahnya.
"Kita juga telah melaksanakan subuh mubarokah, dimana kita melaksanakan sholat subuh secara bersama-sama dengan ASN Pemko Pariaman, dan instansi Forum Komunikasi pimpinan daerah serta masyarakat. Kita juga mempunyai MDTA dan TPA yang tersebar di Kota Pariaman, yang kesemuanya itu, adalah untuk membentengi diri anak-anak kita," ujarnya.
Dengan baca tulis al qur'an jelasnya, dengan mengeluarkan perda baca tulis Al Qur'an, yang kesemuanya itu dilakukan untuk bagaimana generasi nanti, generasi yang akan menjadi penerus bangsa, yang akan meneruskan tonggak estafet kepemimpinan di bangsa ini atau di Kota Pariaman agar mereka tidak buta terhadap Al Qur'an.
"Perlunya kesadaran dari diri kita pribadi, keluarga dan masyarakat, agar dapat melaksanakan magrib mengaji dan subuh mubarokah, serta menitipkan anak-anak kita di MDTA dan TPA. Mari kita luruskan niat dari sekarang, untuk dapat menjadi dan memberikan manfaat, dan menggunakan waktu kita yang ada di dunia ini, untuk bekal kehidupan kita kelak di akherat nanti, Amin ya rabbal alamin," paparnya.
Saat ini jelasnya, telah banyak membangun infrastruktur penunjang visi dan misi kami dalam mewujudkan Kota Pariaman sebagai destinasi wisata baik di Sumatera barat, Regional bahkan mancanegara.
"Kita telah membangun Taman Pantai Kata, yang nanti di bulan November tahun 2017 ini, akan kita gunakan untuk tempat diselenggarakannya MTQ Nasional tingkat Provinsi Sumatera Barat ke 37," ujarnya.
Selain pembangunan lainnya, seperti Sport Hall Karan Aur, Jembatan Pauh, Pengembangan Pulau Tangah, Taman Tugu Angkatan Laut, Taman Tugu Asean, dan Pelataran dan Pentas di Pantai Gandoriah, tempat berlangsungnya Tabligh Akbar di pagi yang berbahagia ini.
"Tahun ini, kita juga akan mulai pembangunan Mesjid Terapung Kota Pariaman yang bernuansa islami. Mari kita jaga dan pelihara infrastruktur yang telah kita bangun, sehingga dapat betul-betul memberi manfaat bagi masyarakat dan pengunjung yang datang. Saya atas pemko mengucapkan terimakasih kepada DPRD Kota Pariaman, Forkopimda, Pegawai di jajaran Pemko Pariaman, serta masyarakat yang telah menjaga keamanan, ketertiban dan keberlangsungan pembangunan di Kota Pariaman," tandasnya mengakhiri.(ris)