Untuk Melihat dari Dekat Konsep Pengembangan Konservasi Penyu Pariaman
Fhoto-Fhoto Wakil Walikota Pariaman Ketika Berkunjung ke Amerika Serikat Beberapa Waktu Lalu |
Yang menggembirakan, sebagai tindak lanjut dari kunjungan ke Amerika Serikat dimaksud, direncanakan Konsulat Jenderal Amerika Serikat, Konjen As dalam waktu dekat ini bakal berkunjung ke Kota Pariaman. "Mereka sangat tertarik dengan program kita dalam mengembangkan konservasi penyu.Karena itulah mereka ingin mengetahui dari dekat, bagaimana kerjasama yang dilakukan pihak Pemerintah Pariaman bersama NGO di daerah ini, dalam mengembangkan kontijensi konservasi penyu di Kota Tabuik ini," terang Genius Umar, yang dihubungi Jumat kemarin di sela-sela penyerahan bantuan long tile bagi nelayan di Pariaman, yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abid, di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman.
Seperti diketahui, kunjungan yang diikuti 5 orang utusan delegasi RI yang dimotori jajaran kemenlu RI ini, berlangsung dalam rangka International Visitor Leadership Program atau Program Kunjungan Kepemimpinan Internasional, IVLP. Satu dari lima delegasi RI yang terpilih mengikuti program tersebut tahun ini adalah wakil Walikota Pariaman, Genius Umar.
Di pihak lain sebut Genius Umar, semangat para relawan dalam penanganan bencana di negara Paman Sam itu juga demikian tinggi, terbukti setiap kali ada bencana, baik di negara mereka atau di negara lainnya, biasanya banyak relawan yang siap memberikan sumbangsihnya untuk diterjunkan menangani bencana. Menariknya, semua itu dilakukan secara gratis alias bersifat sukarela.
"Selain itu, di masing-masing pemerintah federal dibentuk pula pusat pengendalian bencana. Alhasil, penanganan bencana di negara itu dominannya berbasiskan pemerintahan lokal atau State yang ada di negara bagian. Dan itu semua terbukti sangat efektif dalam mengatasi setiap bencana yang terjadi. Karena mereka kan lebih dekat dengan lokasi bencana," terang Genius Umar.
Dalam artian lain sebut Genius Umar, penanganan bencana di Amerika Serikat biasanya lebih dominan dilakukan oleh state atau country atau semacam pemerintah daerah yang ada di masing-masing negara bagian di negara itu.
"Amerika memang sangat serius dalam melakukan penanganan bencana. Karena seperti diketahui, Negara Amerika Serikat selama ini memang merupakan salah satu negara yang rawan terhadap bencana. Sebut misalnya, bencana angin topan, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Karena itulah masing-masing negara bagian atau state, selalu diarahkan agar fokus dalam menangani bencana tersebut," ulasnya.
Jadi, berbeda dengan di Indonesia, yang merupakan negara otonom, di Amerika Serikat sendiri, peran masing-masing negara bagian biasanya lebih dominan dalam melakukan penanganan bencana.
Meski demikian lanjutnya, satu hal yang juga sangat menarik, meski lebih dominan ditangani negara bagian, namun penanganan bencana di negara itu, sifatnya sangat terkoordinasi dengan baik dan bersifat terpadu, melibatkan berbagai pihak. Artinya, saat terjadi bencana, semua bergerak dalam satu komando dan bahasa atau frekwensi yang sama. Dengan begitu, penanganan bencana biasanya akan berlangsung lebih cepat dan efektif.
Diakuinya, selama berada di Amerika Serikat, pihaknya bersama rombongan juga sempat berkunjung ke Gedung Putih, mengunjungi Washington City, Indiana Polis, California, Capital Hall dan sejumlah tempat lainnya. Demikian pula kunjungan ke beberapa university yang ada di Amerika Serikat, seperti Cambridge University dan sejumlah universitas terkemuka lainnya.
Menurutnya, berbeda dengan asumsi sebagian kalangan, yang cenderung berasumsi negatif terhadap warga Amerika, berkunjung ke Amerika ternyata memberi kesan tersendiri, bagi pihaknya. "Warga Amerika ternyata sangat sopan, jauh dari anggapan kita selama ini. Buktinya, setiap kali mereka bertemu dengan para wisatawan misalnya, biasanya mereka dengan ramah akan menyapa sembari mengucapkan welcome to america," terangnya.
Hal lain yang juga sangat menarik dari kunjungan ke Amerika Serikat tersebut lanjut Genius Umar, pelayanan publik di negara yang memerdekakan diri pada tahun 1976 itu, dimana pelayanan publik di negara itu, benar-benar berlangsung secara optimal, tentunya didukung standar operasional yang jelas pula.
Demikian pula, meski Amerika Serikat dikenal dengan kebebasannya, namun khusus untuk peredaran minuman keras, tetap diatur secara ketat. Artinya, minuman keras bisa diperjualbelikan, namun tetap saja ada aturan yang ketat yang mengaturnya. "Jadi, warung atau tempat yang boleh menjual minuman keras itu haruslah berizin. Demikian pula, dalam hal penggunaan rokok. Khusus untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun jangan diharapkan bisa bebas merokok, karena di sana ada ketentuan, bahwa anak di bawah usia 18 tahun dilarang mengkonsumsi rokok," imbuhnya.
Karena itulah lanjutnya, dari berbagai pengalaman menarik tersebut, tentunya ada hal- hal yang bisa dijadikan sebagai perbandingan, sehingga ke depannya mungkin akan ada yang bisa diterapkan di Kota Pariaman. "salah satunya seperti penataan pantai Venise yang ada di negara bagian Amerika Serikat, di mana kawasan pantai di kawasan itu, terlihat tertata dengan sangat baik, sekaligus juga dilengkapi dengan ruang yang jelas atau Open Space yang biasa leluasa dimanfaatkan oleh pengunjung," terangnya.
YURISMAN MALALAK