Pariaman ( Reportase Sumbar),---SMPN 2 Kota Pariaman saat ini sangat membutuhkan kehadiran Aula atau ruang pertemuan. Pasalnya, akibat belum adanya ruang pertemuan atau aula yang refresentatif di sekolah ini, tak jarang membuat para wali murid yang menghadiri acara di sekolah itu terpaksa harus berdiri berdesak-desakan. Kondisi itu jelas terasa tak nyaman bagi warga sekolah.
Kenyataan itu tidak ditampik Kepala SMPN 2 Kota Pariaman, wismardi, saat dihubungi di ruang kerjanya kemarin. Menurut Miswardi, akibat belum adanya aula atau ruang pertemuan yang refresentatif, maka acara pun kerap digelar di ruangan belajar dengan daya tampung yang sangat terbatas. "Makanya saat ada kegiatan atau pertemuan misalnya, tidak jarang orang tua murid yang hadir terpaksa harus berdiri. Ya mau bagaimana lagi, memang kondisinya yang mengharuskan seperti itu," ungkap Wismardi menggambarkan.
Lebih jauh ditegaskannya, dengan jumlah murid mencapai 300-an lebih, SMPN 2 Pariaman lanjutnya memang sudah selayaknya memiliki ruang pertemuan yang refresentatif. Sehingga diharapkan ke depannya, berbagai acara yang diadakan sekolah bisa digelar di lokasi itu.
"Khusus untuk ketersediaan lahan pada dasarnya tidak masalah. Karena ruang pertemuan itu nantinya bisa saja dibangun di sekitar kompleks sekoah ini secara bertingkat. Yaitu dengan cara memugar sejumlah bangunan lama yang ada di sekolah ini," imbuhnya.
Untuk bisa membangun aula atau ruangan pertemuan yang refresentatif menurut Wismardi, mungkin saja dananya bisa berasal dari dana aspirasi anggota DPRD atau sumber dana lainnya. "Yang terpenting harapan kita ke depannya, bagaimana sekolah ini nantinya bisa memiliki ruangan pertemuan sendiri. Sehingga saat ada acara, orangtua murid tidak lagi harus berdiri seperti sebelumnya," harapnya.
Data yang dihimpun koran ini melalui Kepala SMPN 2 Pariaman diketahui, SMPN 2 Pariaman selama ini terbilang sebagai salah satu SMPN berprestasi di tingkat Kota Pariaman. Lagi pula sekolah ini juga merupakan wakil Sumbar dalam lomba Adiwiyata tingkat Nasional beberapa waktu lalu.
Makanya, sebagai sekolah Adiwiyata, pihaknya saat ini fokus melakukan pembinaan terhadap sejumlah sekolah yang berada dalam binaan SMPN 2 Kota Pariaman.
YURISMAN MALALAK
Kenyataan itu tidak ditampik Kepala SMPN 2 Kota Pariaman, wismardi, saat dihubungi di ruang kerjanya kemarin. Menurut Miswardi, akibat belum adanya aula atau ruang pertemuan yang refresentatif, maka acara pun kerap digelar di ruangan belajar dengan daya tampung yang sangat terbatas. "Makanya saat ada kegiatan atau pertemuan misalnya, tidak jarang orang tua murid yang hadir terpaksa harus berdiri. Ya mau bagaimana lagi, memang kondisinya yang mengharuskan seperti itu," ungkap Wismardi menggambarkan.
Lebih jauh ditegaskannya, dengan jumlah murid mencapai 300-an lebih, SMPN 2 Pariaman lanjutnya memang sudah selayaknya memiliki ruang pertemuan yang refresentatif. Sehingga diharapkan ke depannya, berbagai acara yang diadakan sekolah bisa digelar di lokasi itu.
"Khusus untuk ketersediaan lahan pada dasarnya tidak masalah. Karena ruang pertemuan itu nantinya bisa saja dibangun di sekitar kompleks sekoah ini secara bertingkat. Yaitu dengan cara memugar sejumlah bangunan lama yang ada di sekolah ini," imbuhnya.
Untuk bisa membangun aula atau ruangan pertemuan yang refresentatif menurut Wismardi, mungkin saja dananya bisa berasal dari dana aspirasi anggota DPRD atau sumber dana lainnya. "Yang terpenting harapan kita ke depannya, bagaimana sekolah ini nantinya bisa memiliki ruangan pertemuan sendiri. Sehingga saat ada acara, orangtua murid tidak lagi harus berdiri seperti sebelumnya," harapnya.
Data yang dihimpun koran ini melalui Kepala SMPN 2 Pariaman diketahui, SMPN 2 Pariaman selama ini terbilang sebagai salah satu SMPN berprestasi di tingkat Kota Pariaman. Lagi pula sekolah ini juga merupakan wakil Sumbar dalam lomba Adiwiyata tingkat Nasional beberapa waktu lalu.
Makanya, sebagai sekolah Adiwiyata, pihaknya saat ini fokus melakukan pembinaan terhadap sejumlah sekolah yang berada dalam binaan SMPN 2 Kota Pariaman.
YURISMAN MALALAK