Patamuan, (Reportase Sumbar)---Pembukaan kawasan Tarok diprediksi bakal berdampak positif terhadap pengembangan daerah atau wilayah di sekitarnya. Sebut misalnya bakal berdampak terhadap semakin berkembangnya kawasan Simpang Koto Mambang, dari yang ada saat ini.
Seperti diakui Bupati Padangpariaman, H Ali Mukhni, baru-baru ini. Pasalnya, pembukaan kawasan Tarok nantinya juga akan berdampak terhadap pertumbuhan sejumlah ruas jalan yang ada. "Sebut saja salah satunya ruas jalan Simpang Tiga Koto Mambang, yang saat ini tengah menuju pengaspalan, sehingga ruas jalan itu akan menjadi Simpang Empat. Bahkan ke depannya juga tidak tertutup kemungkinan nantinya akan berkembang menjadi kawasan setaraf perkotaan," terang Ali Mukhni.
Hal itu lanjut putra V Koto Kampuang Dalam ini agaknya jelas sangat beralasan sekali, pasalnya akses jalan Koto Mambang tersebut nantinya bakal terkoneksi langsung dengan ruas jalan Tarok City.
Juga tidak kalah pentingnya, untuk menunjang pengembangan daerah-daerah yang ada di sekitar kawasan Tarok, maka Pemerintah Kabupaten Padangpariaman juga telah mengembangkan sejumlah ruas jalan lainnya, yang nantinya akan bisa terkoneksi langsung ke kawasan Tarok City. "Sebagai contoh misalnya, pengembangan ruas jalan Sungai Geringging yang aksesnya bisa terhubung ke Kecamatan V Koto Kampuang Dalam dan Kecamatan V Koto Timur. Dimana ruas jalan itu nantinya juga diharapkan akan bisa terkoneksi secara langsung menuju kawasan Tarok," terangnya.
Demikian pula pengembangan sejumlah akses ruas jalan lainnya, sehingga dengan begitu diharapkan daerah-daerah di sekitar kawasan Tarok juga ikut berkembang dengan sendirinya, seiring dilakukannya pembukaan kawasan Tarok City," imbuhnya.
Seperti diketahui lanjut Ali Mukhni, sesuai perencanaan yang ada, di kawasan Tarok sendiri nantinya akan berdiri lima kampus di samping fasilitas rumah sakit lainnya. Dengan kondisi seperti itu lanjutnya, imbasnya ke depan jelas sangat sangat luar biasa sekali terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Tidak hanya bagi masyarakat Tarok namun juga bagi daerah-daerah sekitarnya.
"Bahkan jangankan nanti, sekarang saja, harga tanah di sepanjang ruas jalan menuju kawasan Tarok praktis telah demikian meningkat harganya. Bahkan untuk mencari tanah dengan harga di bawah Rp600 ribu permeter saja, saat ini sudah sangat sulit. Padahal sebelumnya harga tanah di kawasan itu sama sekali tidaklah setinggi itu," terangnya.
Makanya dengan alasan itu pula, pihaknya tentunya akan tetap berkomitmen kuat untuk bisa melanjutkan pembangunan kawasan Tarok City. Sekalipun lanjut mantan pemain sepakbola ini, ditemukan adanya ganjalan di sana-sini. Namun tetap saja pihaknya bakal tidak bergeming."Karena kita menilai ini adalah amanah yang harus tetap dijalankan. Makanya sekalipun misalnya ada ditemukan beberapa penolakan oleh sebagian warga, namun itu tak lebih dari dinamika. Prinsipnya kita dari pemerintah akan jalan terus. Walau apapun yang terjadi. Sebab, ini jelas akan sangat besar nilai kemaslahatannya terhadap masyarakat dan daerah Padangpariaman secara umum," bebernya.
Di pihak lain, mantan Walinagari Koto Mambang, Nusyirwan Nazar dan H Syahrial, salah seorang tokoh masyarakat Koto Mambang mengaku sangat mendukung program pemerintah dalam mengembangkan kawasan Simpang Tiga Koto Mambang. Sehingga ke depannya kawasan yang terletak di Korong Simpang Tiga itu, bisa dikembangkan menjadi Simpang Empat.
"Sebagai masyarakat kita jelas sangat mendukung sekali program pengembangan jalan Simpang Tiga ini. Karena dengan begitu, tentunya nantinya akan bisa terbuka berbagai peluang usaha baru bagi masyarakat di sini. Begitu pula halnya kawasan Simpang Empat ini nantinya juga akan semakin ramai dilewati kendaraan," terangnya.
Untuk lebih mengoptimalkan keberadaan ruas jalan di kawasan Simpang Koto Mambang tersebut, H Syahrial juga tak luput berharap agar program pengembangan ruas jalan di kawasan itu juga bisa diikuti dengan penuntasan pembangunan ruas jalan Koto Mambang menuju arah Malalak. "Karena seperti diketahui, ruas jalan Koto Mambang menuju Malalak selama inikan belum rampung sepenuhnya. Makanya ke depan harapan kita pemerintah daerah hendaknya juga bisa melanjutkannya. Sehingga jalan tersebut ke depannya tidak hanya ramai dilewati kendaraan saat tertentu saja," imbunhnya.
H Syahrial menambahkan, seiring belum rampungnya sepenuhnya pembangunan ruas jalan Koto Mambang Malalak dimaksud, maka selama ini ruas jalan itu hanya ramai dilewati kendaraan saat lebaran, atau karena adanya kemacetan atau longsor di sekitar ruas jalan Bukittinggi-Padang vias Silaiang.
Senada dengan itu, Nusyirwan Nazar, mantan Walinagari Koto Mambang juga berharap, kiranya pengembangan ruas jalan Simpang Tiga di Koto Mambang tersebut juga bisa diikuti dengan pembenahan fasilitas pasar tradisional yang aada di sekitar kawasan Simpang Tiga Koto Mambang saat ini. "Karena seperti diketahui, pembenahan atau renovasi pasar Koto Mambang tersebut umumnya lebih dominan memanfaatkan dana nagari. Makanya ke depan, kita berharap pembenahan Pasar Koto Mambang ini nantinya juga bisa mendapatkan perhatian atau bantuan dari dinas terkait," imbuhnya.
Demikian pula halnya penguatan permodalan terhadap kalangan pengusaha kecil yang ada di kawasan tersebut, menurut Nusyirwan ke depannya juga perlu mendapat perhatian khusus oleh dinas terkait. Karena seperti diketahui, keterbatasan modal merupakan salah satu kendala klasik yang sering dialami kalangan pedagang kecil dalam mengembangkan usaha mereka.
Sama halnya, Sam salah seorang pedagang di sekitar los Pasar Koto Mambang, juga menyatakan harapannya, agar ke depannya pemerintah Kabupaten Padangpariaman melalui dinas terkait bisa memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan fasilitas los para pedagang yang berjualan di sekitar pasar Koto Mambang. "Kalau bisa harapan kita hendaknya kawasan pasar Koto Mambang ini bisa dikembangkan menjadi kawasan los lambuang, seperti yang ada di Pasar Pauah Kamba misalnya. Untuk itu semua bofet pedagang misalnya, perlu diseragamkan, sehingga bisa mendatangkan daya tarik lebih bagi pengunjung," terangnya.
Tidak kalah pentingnya, sebagai pedagang harian, pihaknya jelas sangat berharap agar pemerintah juga bisa menuntaskan pembangunan ruas jalan Koto Mambang-Bukittinggi via Malalak, yang masih terbengkalai beberapa titiknya. "Karena selama ini jalan ini hanya ramai dilewati saat lebaran atau kalau ada macet atau longsor di Silaiang dan Padangpanjang. Tapi kalau hari biasa, nyaris tidak begitu ramai dilewati pengendara," terangnya.
YURISMAN MALALAK