Bandara Internasional Minangkabau ( Fhoto Dok Internet ) |
"Keinginan perubahan nama tersebut telah didukung oleh sejumlah pihak," kata Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni, kemarin.
Bahkan, lanjutnya Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko saat berkunjung ke Padangpariaman beberapa waktu lalu juga mengaku sangat mendukung hal tersebut. "Pak Moeldoko berkata, jika proses perubahannya lambat maka nantinya dirinya akan siap membantu," katanya.
Menurutnya dengan adanya dukungan tersebut maka perubahan nama bandara itu nantinya akan lebih cepat dan mudah. "Kita juga meminta dukungan dan doa dari warga setempat agar pengubahan nama tersebut dapat terwujud," ujarnya.
Dipilihnya nama Bandara Internasional Syech Burhanuddin sebagai pengganti nama BIM karena tokoh tersebut merupakan orang yang sangat berjasa dan berperan besar dalam penyebaran ajaran agama Islam di bumi Minangkabau.
Syekh Burhanuddin di makamkan di Kecamatan Ulakan Tapakis, Padangpariaman, dan makamnya tercatat telah menjadi cagar budaya sekaligus dijadikan sebagai objek wisata religi di daerah itu.
Juga dikatakan, pihak PT Angkasa Pura II sendiri juga telah berencana akan membangun terminal II BIM dengan anggaran sebesar Rp1,25 triliun.
Dengan adanya penambahan tersebut tentu akan menambah jumlah penumpang serta dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). "Sumber PAD kita dari BIM saat ini sekitar Rp 6 miliar, jika pembangunan tersebut selesai maka diperkirakan PAD kita tentu akan jauh meningkat," tandasnya.(ris)
Suhatri Bur : Jelang Lebaran Sejumlah Objek Ekonomi Vital Butuh Pengamanan Ekstra
PADANGPARIAMAN,REPORTASESUMBAR.COM---Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menghimbau warga masyarakat daerahnya agar selalu waspada dan lebih berhati hati dan memastikan keadaan rumah dalam keadaan aman saat akan berpergian.
"Kita menyatakan demikian karena di bulan suci ini sering terjadi kemalingan. Baik maling ternak maupun maling yang masuk ke rumah-rumah penduduk, karena itulah kita semua tentunya perlu lebih waspada," kata Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur saat rapat koordinasi lintas sektoral pengamanan idulfitri 1439 Hijriah di Mapolres Padangpariaman, kemarin.
Lihat saja katanya, di wilayah hukum Polsek VII Koto Sungai Sariak misalnya, terjadi kasus maling masuk ke rumah penduduk. Saat itu dua orang maling masing-masing berinisial FM (25) dan DK (17) warga Kecamatan VII Koto Sungai Sariak berhasil menyikat uang milik korbannya Bujang sebesar Rp 3.917 juta.
"Uang tunai sebanyak itu berhasil dibawa kabur sang maling. Sekarang ke dua orang maling tersebut telah berhasil ditangkap polisi dan lagi pemeriksaan penyidik untuk pengembangan. Jadi sebelum kita tertimpa musibah tersebut perlu tingkatkan kewaspadaan," ujarnya.
Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur sendiri hadir dalam rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1439 H di wilayah hukum Polres Padangpariaman didampingi Dandim 0308, BPBD, Sat Pol PP, Bp2IP,PT KAI, BMKG, Angkasa Pura, Pertamina dan undangan lainnya.
Kemudian Suhatri Bur juga menyatakan, menjelang lebaran biasanya aksi kriminalitas juga cenderung meningkat. Mengantisipasi aksi tersebut semua masyarakat perlu meningkatkan pengamanan di lingkungannya masing-masing.
Apalagi katanya, daerah Padangpariaman sendiri adalah salah satu pusat perekonomian dengan transaksi yang terbilang luar biasa. “Di sini terdapat bermacam objek vital yang perlu mendapat pengamanan ekstra menjelang lebaran.” terangnya.
Objek vital tersebut antara lain toko emas, perbankan, pasar, gardu PLN, tempat ibadah, stasiun dan perlintasan kereta api. Dia menuturkan, geliat ekonomi di Padangpariaman di bulan suci ini sangat tinggi, karena daerahnya berdekatan dengan ibukota Propinsi Sumbar. (ris)