Pariaman, (Reportase Sumbar)---Ketua Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Padang Pariaman Dr.(C) Rahmat Tuanku Sulaiman, MM mengungkapkan keprihatinannya terhadap makin banyaknya persoalan keluarga yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman. Permasalahan keluarga tersebut antara lain konflik dalam keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, narkoba, perilaku seksual menyimpang dan perceraian.
Hal itu diungkapkan Ketua Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Padang Pariaman Dr.(C) Rahmat Tuanku Sulaiman, Senin (9/7/2018) pada Rapat Persiapan Laporan Semester I tahun 2018 dan rencana kegiatan Semester II tahun 2018. Rapat dihadiri Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penangganan Fakis Miskin Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (SosialP3A) Kabupaten Padang Pariaman Hj. Yeniwati, SE, MM, yang juga penanggungjawab LK3 Padang Pariaman, Sekretaris LK3 Armaidi Tanjung dan pengurus lainnya.
Menurut Rahmat, dari laporan pekerja sosial LK3 Padang Pariaman, berbagai kasus yang terkait dengan keluarga sudah ditangani sesuai dengan prosedur dan fungsi dari LK3. Ada kasus pencabulan terhadap anak-anak, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, perceraian, maupun administrasi kependudukan yang bermasalah. “Semua kasus tersebut ditangani oleh pekerja sosial (Peksos) LK3 sesuai dengan fungsi dan kewenangan yang dimiliki LK3. Ada yang bisa dicarikan solusinya terhadap masalah yang dihadapi, ada pula yang dirujuk ke instansi/lembaga lain yang memiliki kewenangan di bidang yang ditangani oleh Peksos,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, fungsi dari LK3 pada dasarnya adalah informatif, rujukan, pemberdayaan, perlindungan, jejaring dan penguatan keluarga dalam menghadapi masalah. “LK3 diharapkan bisa meminimalisir kasus-kasus di lingkungan keluarga seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, pelecahan seksual dan masalah lainnya yang berhubungan dengan keluarga.
Rahmat mengingatkan, Peksos dalam menjalankan tugasnya di lapangan agar lebih memperhatikan kearifan lokal dan bijaksana dalam menanggani kasus. Karena dalam membantu permasalahan keluarga yang disampaikan ke LK3, ada pihak yang pro dan kontra terhadap kehadiran LK3 ini. “Yang terpenting bagaimana Peksos mengayomi masyarakat yang tengah menghadapi masalah,” kata Rahmat, alumni Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan Padang Pariaman ini.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Padang Pariaman Armaidi Tanjung, menambahkan, masalah keluarga saat ini memang makin banyak terjadi yang membutuhkan kehadiran LK3. “Padang Pariaman termasuk daerah yang cukup banyak terjadinya pencabulan terhadap anak, anak berhadapan dengan hukum, penyalahgunaan narkoba dan penyakit masyarakat lainnya. Semuanya akan berdampak terhadap keutuhan dan kesejahteraan keluarga,” kata Armaidi Tanjung.
Dikatakan Armaidi, ketika seorang laki-laki ditangkap pihak aparat karena diduga terlibat narkoba, maka jika laki-laki tersebut berstatus seorang ayah, suami, maka keluarganya akan menerima dampaknya. Apalagi si laki-laki merupakan tulang punggung satu-satunya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. “Tentu keluarga tersebut akan mengalami goncangan,” kata Armaidi Tanjung.
Begitu pula dengan anak yang berhadapan dengan hukum. Sesuai dengan perkembangannya, anak harusnya belajar di bangku sekolah. Namun karena tindakan kesalahan, baik disengaja maupun tidak, harus berhadapan dengan hukum. “Disini penting adanya pendampingan dari pekerja sosial sehingga anak siap menerima resiko dari tindakannya dan tetap optimis menghadapi masa depannya,” kata Armaidi penulis buku ini. (***/rel)