PADANG PARIAMAN (Reportase Sumbar)---Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman agaknya kini terus bersolek guna menyongsong kemajuan dan perkembangan zaman.
Makanya sangat beralasan bila belakangan sejumlah pembangunan fisik pun terus dikebut jajaran pemerintahan nagari setempat di bawah kepemimpinan Walinagari Parit Malintang, Syamsuardi.
Di pihak lain seperti diakui Walinagari Parit Malintang, Syamsuardi, semangat swadaya dan partisipasi masyarakat Nagari Parit Malintang dalam mendorong dan pembangunan laju percepatan pembangunan di nagari yang terletak di kawasan Ibukota Kabupaten Padangpariaman ini terbilang sangat tinggi.
"Sebagai contoh, nilai swadaya atau partisipasi masyarakat menyerahkan lahannya untuk keperluan pembukaan jalan baru di nagari ini diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Itu hitung-hitungan kasarnya baru sebatas untuk keperluan pembukaan ruas jalan baru sepanjang hampir 2 KM, belum lagi nilai swasaya lain, seperti sumbangan dana langsung atau partisipasi dalam bentuk gotong royong lainnya. Begitu pula sumbangan materi yang berasal dari kalangan perantau Paritmalintang lainnya," sebut Syamsuardi.
Lebih jauh menurut walinagari dua periode ini, berdasarkan sejarahnya Nagari Paritmalintang sendiri pada dasarnya memiliki banyak potensi sejarah dan potensi terpendam dalam bidang sosial budaya dan kearifan lokal lainnya.
"Salah satunya di Nagari Paritmalintang ini dulunya pernah hadir stasiun kereta api, dimana waktu itu banyak hasil bumi yang diangkut para petani dan pedagang lainnya ke berbagai daerah menggunakan jasa transfortasi kereta api. Namun sayangnya kini stasiun kereta api di Nagari Paritmalintang tidak lagi berfungsi seperti sebelumnya," terangnya.
Bahkan keberadaan stasiun kereta api tersebut lanjut Syamsuardi tidak hanya banyak dimanfaatkan para petani yang ada di Nagari Paritmalintang saja, namun juga banyak pula dimanfaatkan pula oleh petani lainnya yang ada di sekitar Nagari Paritmalintang lainnya.
Dengan alasan itulah selaku walinagari, pihaknya berharap agar kiranya pihak PJKA bisa kembali mengaktifkan dan menghidupkan kembali stasiun kereta api yang ada di nagari yang dipimpinnya itu, dengan begitu nantinya diharapkan bisa berdampak positif dalam mendukung kebutuhan transfortasi massal masyarakat di daerah ini. Utamanya untuk menunjang pengangkutan hasil bumi dan hasil pertanian lainnya ke luar daerah.
Demikian pula potensi tradisi lainnya yang ada di Nagari Paritmalintang, seperti tradisi tahunan Bungo Lado, yang rutin digelar setiap tahunnya di sejumlah masjid yang ada di nagari tersebut. Biasanya tradisi Bungo Lado berupa sumbangan uang yang dikemas dalam bentuk pohon cabe itu biasa digelar setiap tahunnya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Syamduardi mengaku optimis, jika saja tradisi Bungo Lado itu bisa dikemas dan dikelola sedemikian rupa, maka tidak tertutup kemungkinan tradisi tersebut nantinya bisa berkembang menjadi daya tarik wisata bagi daerah Kabupaten Padangpariaman.
"Makanya kita tentu berharap ke depan tradisi Bungo Lado yang ada di Nagari Paritmalintang ini nantinya bisa dikelola dan dikemas sedemikian rupa, sehingga nantinya bisa ditampilkan sebagai karnaval budaya, sehingga nantinya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar daerah untuk datang menyaksikannya," terangnya.
Demikian pula halnya potensi seni tradisi silek tradisional, seni tradisi Ulu Ambek hingga tradisi makan bajamba secara massal, yang sampai saat ini masih tetap bisa dilestarikan seperti waktu sebelumnya.
"Makanya jika semua itu bisa dikemas sedemikian rupa, maka tentunya tidak tertutup kemungkinan akan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Makanya kita tentu berharap agar kiranya Dinas Pariwisata Pemkab Padangpariaman bisa berperan dengan mengambil inisiatif untuk mengembangkannya," terangnya.
Juga tidak ketinggalan pula lanjut Syamsuardi, Nagari Paritmalintang sendiri sejauh ini juga menyimpan banyak potensi lain yang bisa dikembangkan ke depannya. Salah satunya potensi wisata yang ada di sekitar kawasan aliran Batang Tapakis yang mengalir di sekitar Nagari Paritmalintang. Khususnya aliran Batang Tapakis yang letaknya tidak begitu jauh dari Kantor Bupati Padangpariaman.
"Kita sangat optimis jika aliran Batang Tapakis di kawasan itu bisa dikembangkan atau dinormalisasi sedemikian rupa, maka tidak tertutup kemungkinan nantinya bisa berkembang menjadi salah satu destinasi wisata air yang menarik para pengunjung untuk datang ke daerah itu," terangnya.
Melihat kondisi aliran Batang Tapakis yang ada saat ini, kondisi aliran Batang Tapakis yang ada di kawasan itu cenderung mengalami pendangkalan sehingga saat musim hujang kerap memicu terjadinya banjir atau luapan air.
"Makanya besar harapan kita kiranya pihak provinsi yang berwenang untuk itu bisa menormalisasi aliran sungai Batang Tapakis dimaksud, sehingga ke depannya bisa dikembangkan sebagai objek wisata air guna menarik minat kunjungan wisatawan ke daerah ini, sekaligus lahan pertanian masyarakat maupun ruas jalan penghubung menuju komplek perkantoran Pemkab Padangpariaman bisa terbebas dari ancaman abrasi atau banjir seperti yang sering terjadi selama ini," sebutnya.
Tidak kalah pentingnya, jika aliran Batang Tapakis tersebut nantinya sudah bisa dikembangkan sedemikian rupa, maka tidak tertutup kemungkinan pula kawasan sungai tersebut bisa pula dimanfaatkan untuk keperluan budi daya ikan larang, sehingga dengan bagitu hasilnya bisa dimanfaatkan untuk penambahan income PAD bagi nagari.
Di pihak lain, dalam rangka mendorong percepatan pembangunan di nagari, selain memacu sejumlah pembangunan fisik pihaknya dari pemerintahan nagari juga sangat berkomitmen untuk mengembangkan potensi ekonomi dan sumber daya masyarakat yang ada di Nagari Paritmalintang.
Hal itu antara lain dilakukan melalui beragam program pelatihan, atau pelatihan Tekhnologi Tepat Guna, kegiatan urung rembug desa dan lain sebagainya. "Karena kita menyadari sepenuhnya, jika potensi SDM anak nagari telah memadai, maka dengan sendirinya tentu akan berdampak positif terhadap kemajuan nagari secara keseluruhan," sebutnya.
Demikian pula untuk memacu roda ekonomi nagari yang diaplikasikan melalui BUMNag nagari. Bahkan belakangan BUMnag Nagari Paritmalintang layak disebut sebagai contoh atau model dalam pengembangan BUMNag yang ada di Kabupaten Padangpariaman. (ris)
Makanya sangat beralasan bila belakangan sejumlah pembangunan fisik pun terus dikebut jajaran pemerintahan nagari setempat di bawah kepemimpinan Walinagari Parit Malintang, Syamsuardi.
Di pihak lain seperti diakui Walinagari Parit Malintang, Syamsuardi, semangat swadaya dan partisipasi masyarakat Nagari Parit Malintang dalam mendorong dan pembangunan laju percepatan pembangunan di nagari yang terletak di kawasan Ibukota Kabupaten Padangpariaman ini terbilang sangat tinggi.
"Sebagai contoh, nilai swadaya atau partisipasi masyarakat menyerahkan lahannya untuk keperluan pembukaan jalan baru di nagari ini diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Itu hitung-hitungan kasarnya baru sebatas untuk keperluan pembukaan ruas jalan baru sepanjang hampir 2 KM, belum lagi nilai swasaya lain, seperti sumbangan dana langsung atau partisipasi dalam bentuk gotong royong lainnya. Begitu pula sumbangan materi yang berasal dari kalangan perantau Paritmalintang lainnya," sebut Syamsuardi.
Lebih jauh menurut walinagari dua periode ini, berdasarkan sejarahnya Nagari Paritmalintang sendiri pada dasarnya memiliki banyak potensi sejarah dan potensi terpendam dalam bidang sosial budaya dan kearifan lokal lainnya.
"Salah satunya di Nagari Paritmalintang ini dulunya pernah hadir stasiun kereta api, dimana waktu itu banyak hasil bumi yang diangkut para petani dan pedagang lainnya ke berbagai daerah menggunakan jasa transfortasi kereta api. Namun sayangnya kini stasiun kereta api di Nagari Paritmalintang tidak lagi berfungsi seperti sebelumnya," terangnya.
Bahkan keberadaan stasiun kereta api tersebut lanjut Syamsuardi tidak hanya banyak dimanfaatkan para petani yang ada di Nagari Paritmalintang saja, namun juga banyak pula dimanfaatkan pula oleh petani lainnya yang ada di sekitar Nagari Paritmalintang lainnya.
Dengan alasan itulah selaku walinagari, pihaknya berharap agar kiranya pihak PJKA bisa kembali mengaktifkan dan menghidupkan kembali stasiun kereta api yang ada di nagari yang dipimpinnya itu, dengan begitu nantinya diharapkan bisa berdampak positif dalam mendukung kebutuhan transfortasi massal masyarakat di daerah ini. Utamanya untuk menunjang pengangkutan hasil bumi dan hasil pertanian lainnya ke luar daerah.
Demikian pula potensi tradisi lainnya yang ada di Nagari Paritmalintang, seperti tradisi tahunan Bungo Lado, yang rutin digelar setiap tahunnya di sejumlah masjid yang ada di nagari tersebut. Biasanya tradisi Bungo Lado berupa sumbangan uang yang dikemas dalam bentuk pohon cabe itu biasa digelar setiap tahunnya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Syamduardi mengaku optimis, jika saja tradisi Bungo Lado itu bisa dikemas dan dikelola sedemikian rupa, maka tidak tertutup kemungkinan tradisi tersebut nantinya bisa berkembang menjadi daya tarik wisata bagi daerah Kabupaten Padangpariaman.
"Makanya kita tentu berharap ke depan tradisi Bungo Lado yang ada di Nagari Paritmalintang ini nantinya bisa dikelola dan dikemas sedemikian rupa, sehingga nantinya bisa ditampilkan sebagai karnaval budaya, sehingga nantinya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar daerah untuk datang menyaksikannya," terangnya.
Demikian pula halnya potensi seni tradisi silek tradisional, seni tradisi Ulu Ambek hingga tradisi makan bajamba secara massal, yang sampai saat ini masih tetap bisa dilestarikan seperti waktu sebelumnya.
"Makanya jika semua itu bisa dikemas sedemikian rupa, maka tentunya tidak tertutup kemungkinan akan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Makanya kita tentu berharap agar kiranya Dinas Pariwisata Pemkab Padangpariaman bisa berperan dengan mengambil inisiatif untuk mengembangkannya," terangnya.
Juga tidak ketinggalan pula lanjut Syamsuardi, Nagari Paritmalintang sendiri sejauh ini juga menyimpan banyak potensi lain yang bisa dikembangkan ke depannya. Salah satunya potensi wisata yang ada di sekitar kawasan aliran Batang Tapakis yang mengalir di sekitar Nagari Paritmalintang. Khususnya aliran Batang Tapakis yang letaknya tidak begitu jauh dari Kantor Bupati Padangpariaman.
"Kita sangat optimis jika aliran Batang Tapakis di kawasan itu bisa dikembangkan atau dinormalisasi sedemikian rupa, maka tidak tertutup kemungkinan nantinya bisa berkembang menjadi salah satu destinasi wisata air yang menarik para pengunjung untuk datang ke daerah itu," terangnya.
Melihat kondisi aliran Batang Tapakis yang ada saat ini, kondisi aliran Batang Tapakis yang ada di kawasan itu cenderung mengalami pendangkalan sehingga saat musim hujang kerap memicu terjadinya banjir atau luapan air.
"Makanya besar harapan kita kiranya pihak provinsi yang berwenang untuk itu bisa menormalisasi aliran sungai Batang Tapakis dimaksud, sehingga ke depannya bisa dikembangkan sebagai objek wisata air guna menarik minat kunjungan wisatawan ke daerah ini, sekaligus lahan pertanian masyarakat maupun ruas jalan penghubung menuju komplek perkantoran Pemkab Padangpariaman bisa terbebas dari ancaman abrasi atau banjir seperti yang sering terjadi selama ini," sebutnya.
Tidak kalah pentingnya, jika aliran Batang Tapakis tersebut nantinya sudah bisa dikembangkan sedemikian rupa, maka tidak tertutup kemungkinan pula kawasan sungai tersebut bisa pula dimanfaatkan untuk keperluan budi daya ikan larang, sehingga dengan bagitu hasilnya bisa dimanfaatkan untuk penambahan income PAD bagi nagari.
Di pihak lain, dalam rangka mendorong percepatan pembangunan di nagari, selain memacu sejumlah pembangunan fisik pihaknya dari pemerintahan nagari juga sangat berkomitmen untuk mengembangkan potensi ekonomi dan sumber daya masyarakat yang ada di Nagari Paritmalintang.
Hal itu antara lain dilakukan melalui beragam program pelatihan, atau pelatihan Tekhnologi Tepat Guna, kegiatan urung rembug desa dan lain sebagainya. "Karena kita menyadari sepenuhnya, jika potensi SDM anak nagari telah memadai, maka dengan sendirinya tentu akan berdampak positif terhadap kemajuan nagari secara keseluruhan," sebutnya.
Demikian pula untuk memacu roda ekonomi nagari yang diaplikasikan melalui BUMNag nagari. Bahkan belakangan BUMnag Nagari Paritmalintang layak disebut sebagai contoh atau model dalam pengembangan BUMNag yang ada di Kabupaten Padangpariaman. (ris)