PADANGPARIAMAN---Musim kemarau panjang yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Padangpariaman, agaknya ikut berdampak terhadap penyusutan air permukaan. Seperti diakui Direktur PDAM Padangpariaman, Amunuddin, saat dikonfirmasi melalui ponselnya Kamis kemarin, menurutnya dampak dari kemarau panjang yang melanda Kabupaten Padangpariaman sejak beberapa bulan terakhir ikut berdampak terhadap penyusutan debet air PDAM di wilayah Kabupaten Padangpariaman hingga 30 persen.
"Memang tidak bisa dipungkiri, dampak kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa waktu belakangan ini telah menyebabkan terjadinya penyusutan pasokan atau debet air PDAM, sehingga kita dari PDAM akhirnya perlu melakukan beberapa langkah penyesuaian, termasuk diantaranya dengan cara mempergilirkannya ke masing-masing daerah," terangnya.
Seperti diketahui sebutnya, selama ini PDAM Padangpariaman lebih banyak mengandalkan sumber air permukaan, seperti halnya yang terdapat di wilayah Sungai Geringging, Patamuan serta Kecamatan Batang Anai.
Saat ini akibat terjadinya musim kemarau panjang menyebabkan beberapa daerah tersebut mengalami kekurangan pasokan air bersih, sehingga suplai air yang didistribusikan ke rumah-rumah pelanggan juga ikut berkurang dengan sendirinya," terangnya.
Untuk mensiasati hal tersebut, pihaknya dari PDAM jelas Aminuddin sejauh ini memang belum bisa berbuat banyak, kecuali berdoa dan berharap semoga hujan kembali turun secara normal. "Dari itu kita tentu juga mengajak masyarakat agar bisa memahami kondisi yang ada saat ini, karena permasalahannya memang bersumber dari penyusutan debet air akibat adanya musim kemarau. Untuk itu kita tentunya juga mengimbau kepada masyarakat agar ikut bersama-sama mendoakan semoga hujan kembali turun seperti harapan kita bersama," terangnya.
Di pihak lain Aminuddin juga tidak menampik masih banyak problem yang dihadapi pihaknya dari PDAM Padangpariaman, diantaranya selain terjadinya penyusutan debet air akibat musim kemarau panjang, juga di beberapa daerah proses distribusi air juga masih kurang berjalan seperti diharapkan.
Hal itu antara lain seperti yang terlihat di Nagari Parit Malintang dan sekitarnya, termasuk pasokan air di sekitar komplek kantor Bupati di Nagari Paritmalintang.
"Terjadinya permasalahan tersebut bukannya tanpa alasan yang jelas, karena selain disebabkan karena faktor kemarau juga banyak pipa di daerah itu yang usianya telah terbilang lama, sehingga perlu diperbarui atau diganti dengan yang baru," terangnya.
Demikian pula halnya pasokan air bersih ke kawasan Bandara Internasional Minangkabau di Katapiang, yang dipicu akibat terjadinya pasokan air bersih di kawasan itu. Untuk itulah lanjutnya saat ini pihaknya dari PDAM Padangpariaman telah mencoba mengambil beberapa langkah penting untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya dengan mengganti pipa yang lama dengan pipa yang baru dan lebih memadai. "Untuk itulah kita tentunya mengimbau kepada masyarakat agar bisa memahami kondisi yang ada saat ini, yang jelas kita dari PDAM tentunya tetap memberikan perhatian serius untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi beberapa waktu belakangan ini," terangnya. (ris)
"Memang tidak bisa dipungkiri, dampak kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa waktu belakangan ini telah menyebabkan terjadinya penyusutan pasokan atau debet air PDAM, sehingga kita dari PDAM akhirnya perlu melakukan beberapa langkah penyesuaian, termasuk diantaranya dengan cara mempergilirkannya ke masing-masing daerah," terangnya.
Seperti diketahui sebutnya, selama ini PDAM Padangpariaman lebih banyak mengandalkan sumber air permukaan, seperti halnya yang terdapat di wilayah Sungai Geringging, Patamuan serta Kecamatan Batang Anai.
Saat ini akibat terjadinya musim kemarau panjang menyebabkan beberapa daerah tersebut mengalami kekurangan pasokan air bersih, sehingga suplai air yang didistribusikan ke rumah-rumah pelanggan juga ikut berkurang dengan sendirinya," terangnya.
Untuk mensiasati hal tersebut, pihaknya dari PDAM jelas Aminuddin sejauh ini memang belum bisa berbuat banyak, kecuali berdoa dan berharap semoga hujan kembali turun secara normal. "Dari itu kita tentu juga mengajak masyarakat agar bisa memahami kondisi yang ada saat ini, karena permasalahannya memang bersumber dari penyusutan debet air akibat adanya musim kemarau. Untuk itu kita tentunya juga mengimbau kepada masyarakat agar ikut bersama-sama mendoakan semoga hujan kembali turun seperti harapan kita bersama," terangnya.
Di pihak lain Aminuddin juga tidak menampik masih banyak problem yang dihadapi pihaknya dari PDAM Padangpariaman, diantaranya selain terjadinya penyusutan debet air akibat musim kemarau panjang, juga di beberapa daerah proses distribusi air juga masih kurang berjalan seperti diharapkan.
Hal itu antara lain seperti yang terlihat di Nagari Parit Malintang dan sekitarnya, termasuk pasokan air di sekitar komplek kantor Bupati di Nagari Paritmalintang.
"Terjadinya permasalahan tersebut bukannya tanpa alasan yang jelas, karena selain disebabkan karena faktor kemarau juga banyak pipa di daerah itu yang usianya telah terbilang lama, sehingga perlu diperbarui atau diganti dengan yang baru," terangnya.
Demikian pula halnya pasokan air bersih ke kawasan Bandara Internasional Minangkabau di Katapiang, yang dipicu akibat terjadinya pasokan air bersih di kawasan itu. Untuk itulah lanjutnya saat ini pihaknya dari PDAM Padangpariaman telah mencoba mengambil beberapa langkah penting untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya dengan mengganti pipa yang lama dengan pipa yang baru dan lebih memadai. "Untuk itulah kita tentunya mengimbau kepada masyarakat agar bisa memahami kondisi yang ada saat ini, yang jelas kita dari PDAM tentunya tetap memberikan perhatian serius untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi beberapa waktu belakangan ini," terangnya. (ris)