Foto Anak Anak |
PARIAMAN - Walikota Pariaman, Genius Umar meminta semua OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Pariaman, kecamatan, desa/kelurahan dan stakholder terkait ikut dalam percepatan penurunan angka stunting di Kota Pariaman.
"Tahun 2021 kemarin, angka stunting berada diangka 10,3 persen, sesuai dengan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM)," kata Walikota Pariaman, Genius Umar kemarin, usai rapat koordinasi penurunan stunting Kota Pariaman tahun 2022.
Katanya, bedasarkan hasil Studi Satus Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting Kota Pariaman berada 20,3 persen. Maka dari itu, kalau bisa angka stunting Kota Pariaman di tahun 2024 menjadi 0 persen.
Genius Umar juga menuturkan bahwa penyebab stunting ini karena kurangnya kebersihan lingkungan dan makanan yang dikonsumsi kurang bergizi.
Grafik Stunting |
“Sehingga, kita Pemko Pariaman membentuk beberapa kawasan seperti kawasan wisata yang ada di Naras. Jalanya dibuat oleh Dinas PUPR, kesehatan oleh Dinas Kesehatan dan DP3AKB, Perumahan pemukimannya diurus oleh Dinas Perkim LH, dan penangkapan ikan diurus oleh Dinas Pertanian dan Perikanan, dan UKM diurus oleh Disperindagkop. Kalau kita terpadu bekerja, maka angka stunting ini cepat menurun di Kota Pariaman,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa di Kota Pariaman masih ada beberapa desa ditemukan angka stunting.“Diminta kepada Dinas Kesehatan, Bappeda, DP3AKB, Kepala Desa dan Tim Percepatan Penurunan Stuntting (TPPS) ditingkat kecamatan dan kelurahan/desa serta tenaga pendamping keluarga yang terdiri dari bidan desa, kader PKK dan kader KB melakukan intervensi khusus terhadap desa yang masih stunting,” ulasnya.
“Maka dari itu semua OPD dilingkungan Pemko Pariaman, kecamatan, desa dan stakeholder terkait ikut berpatisipasi untuk menurunkan angka stunting ini agar target tersebut bisa tercapai,” tandasnya mengakhiri. (ee)