Walinagari Padang Bintungan Azri Tinjau Saluran Irigasi Anai Yang Telah Merimba |
PADANGPARIAMAN - Sekalipun pembangunan irigasi Anai II sudah bisa dirampungkan, namun harapan masyarakat atau petani untuk bisa memanfaatkannya secara optimal agaknya masih harus tertunda untuk sementara waktu. Hal itu sebagaimana hasil penelusuran koran ini di sekitar aliran irigasi Anai II di Nagari Padangbintungan, debet air yang mengairi saluran irigasi Anai II dimaksud terlihat sangat terbatas, hingga belum bisa mengairi lahan pertanian warga secara optimal sebagaimana diharapkan.
seperti diakui oleh Walinagari Padang Bintungan, Azri, meski pengerjaan saluran irigasi Anai II bisa dikatakan telah berhasil dirampungkan, namun sejauh ini saluran irigasi Anai II belum berfungsi secara maksimal, seperti harapan semua pihak.
"Buktinya, hingga saat ini lebih dari ratusan hektare lahan pertanian warga di daerah kami ini bisa dikatakan tidak bisa digarap atau dibiarkan terlantar, hal itu tentunya tidak terlepas akibat tidak memadainya debet air yang ada di saluran irigasi Anai II tersebut," terang Walinagari Padangbintungan, Azri, kemarin, di saat meninjau lokasi irigasi Anai II di Nagari Padangbintungan.
Lebih jauh Walinagari Padangbintungan ini menambahkan, dari informasi dan hasil penelusurannya di lapangan terungkap, minimnya debet air yang mengalir di sekitar irigasi Anai II di nagari tersebut tidak terlepas akibat adanya musibah longsor yang terjadi di bagian hulunya, tepatnya di sekitar aliran Batang Anai, di sekitar kawasan Lubuk Alung.
"Kabarnya di bagian hulu irigasi tersebut sempat longsor beberapa waktu sebelumnya. Dan kini kondisinya memang sudah mulai diperbaiki, namun sifatnya masih darurat," ungkap Azri menambahkan.
Betapa tidak sebut mantan Kades Padangbintungan ini, dari hasil penelusuran pihaknya, perbaikan di sekitar hulu dari irigasi yang runtuh tersebut sejauh ini hanya menggunakan drum. "Ya jumlahnya kira-kira ada 14 buah drum yang disusun berjejer, jadi itulah yang saat ini dijadikan sebagai saluran air sementara untuk mengairi saluran irigasi Anai II yang ada di Nagari Padang Bintungan dan Kecamatan Nan Sabaris ini," terangnya.
Akibatnya sebut walinagari yang telah memasuki periode ketiganya ini, debet air yang mengalir di saluran irigasi Anai II tersebut jelas sangat jauh dari kata memadai. Belum lagi akibat terbatasnya debet air yang ada juga tak ayal membuat para petani harus saling berebut satu sama lain. "Akibatnya ya tentu seperti ini, dimana lahan pertanian atau sawah yang berada di bagian hilir seperti di Nagari Padangbintungan ini tidak bisa terairi, kondisinya tentu berbeda dengan sawah atau lahan pertanian yang terletak di bagian hulunya.
"Jadi itulah sebabnya, saat ini nyaris sebagian besar lahan pertanian yang ada di nagari Padangbintungan ini yang luasnya lebih dari rausan hektare nyaris dibiarkan terlantar oleh pemiliknya," imbuhnya.
Menurut Azri, mirisnya kondisi itu sudah berlangsung cukup lama yaitu sekitar empat bulan atau lebih. "Seperti bisa disaksikan sendiri, bisa dikatakan nyaris sejauh mata memandang lahan pertanian masyarakat di nagari ini tidak lagi berfungsi sebagaimana harusnya," terangnya.
Dengan kondisi seperti itu Azri tak luput berharap kiranya pihak terkait di tingkat Provinsi bisa sesegeranya mengambil langkah-langkah penting untuk sesegeranya menangani krisis air dan kerusakan yang terjadi di bagian hulu irigasi Anai II tersebut.
Di pihak lain, atas nama masyarakat Padangbintungan Azri mengaku tak luput mengapresiasi langkah Pemprov Sumbar dalam membangun dan merampungkan pengerjaan irigasi Anai II tersebut. Pasalnya menurutnya, kehadiran irigasi seperti itu jelas sudah sangat lama dinantikan oleh masyarakat, khususnya para petani yang ada di nagari Padangbintungan dan sekitarnya,
Lagi pula, selama ini para petani yang ada di nagari Padangbintungan sangat bertumpu pada sistim tadah hujan, disebabkan tidak memadainya debet air untuk mengairi lahan pertanian mereka.
Hal itu tegasnya tentunya sangat beralasan, pasalnya hampir sekitar 85 persen warga Padangbintungan berprofesi sebagai petani, hingga mereka pun tentunya sangat bergantung dari hasil pertanian yang ada, sementara kondisi cuaca akhir-akhir ini juga cendrung memasuki musim pancaroba ditandai minimnya curah hujan yang turun. "Lagi pula selama ini daerah Nan Saabaris ini juga telah lama dikenal sebagai lumbung padinya Padangpariaman, termasuk Nagari Padangbintungan ini," terangnya.
Dengan alasan itulah Azri menegaskan, juga perbaikan pada bagian hulu irigasi Anai II tersebut sangat mendesak dilakukan. Sebab bila dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan akan berdampak luas terhadap terhadap ekonomi serta mata pencaharian para petani yang ada di daerah ini.
Di pihak lain, terkait kondisi yang terjadi di sekitar aliran irigasi Anai II dimaksud, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Padangpariaman, Yurisman belum berhasil dikonfirmasi. Begitu pula saat dihubungi melalui HP nya namun sejauh ini belum bisa tersambung. (yurisman)