Hasil Kebun Petani Siap Panen Langsung Dibawa Pasaran |
PADANGPARIAMAN - Ketua Lembaga Pembadayaan Masyarakat (LPM) Nagari Paritmalintang, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman Alam Syahri menyatakan pemberdayaan masyarakat petani sangat mendukung peningkatan ekonomi masyarakat pasca pandemi covid 19.
"Kita dalam Nagari telah mulai melaksanakan pemberdayaan masyarakat petani dengan bertanam bermacam jenis tanaman. Mulai dari tanam kacang panjang, mentimun, terung, cabe, bawang merah dan jenis lainnya," kata ketua LPM Paritmalintang Alam Syahri, kemarin.
Tanaman Mantimun Milik Petani |
Katanya, pasca pandemi covid 19 ini memang ini yang bisa dilakukan untuk menaikan taraf hidup masyarakat, terutama ibu ibu rumah tangga yang tidak ada perkerjaannnya. Sekarang lanjutnya, ibu ibu rumah tangga ini merasa senang, karena ekonominya hidup setiap hari.
Kenapa tidak katanya, selama ini mereka para ibu ibu rumah tangga tersebut menunggu uang dari suaminya di rumah, sekarang mereka berkerja otomatis mereka mendapat upah setiap harinya. Dengan kondisi demikian ekonomi mereka menjadi hidup.
"Karena itulah saya dalam Nagari Paritmalintang telah memulainya semenjak dua tahun yang lalu dengan bertani bermacam tanaman yang cepat mendatangkan uang. Kita perkerjakan masyarakat petani, baik laki laki maupun perempuan," ungkapnya.
Kalau laki laki jelasnya, petani yang tidak tetap dan kalau perempuan yakni ibu rumah tangga yang biasanya ke sawah atau ke ladang tidak menetap. Jadi dengan diberikan lahan perkerjaan tetap seperti yang dilakukan sekarang ini otomatis mereka semangat hidupnya.
"Luas kebun yang kita miliki sekarang cukup luas dengan tanaman matimun, kacang panjang, terus dan jenis lainnya. Mereka berkejra di ladang kita setiap hari. Kalau laki laki membuat lahan ditanam mantimun atau kacang panjang ( lambauan ) dan perempuan untuk mencabut rumput menjelang panen," ujarnya.
Akan tetapi katanya, kalau panen datang mereka berbagi lokasi kerja, karena kebun mantimun ini contohnya sangat luas dengan lokasi berbeda. "Kita bagi kerja mereka selesai kerja mereka langsung mendapatkan upah, itu yang membuat mereka semangat berkerja," ujarnya.ñ
Kemudian Alam Syahri menyatakan, hasil kebun ini langsung dijual ke pasar sampai ke Pekanbaru, Padang, Solok atau daerah yang memesan padanya. Artinya, hasil kebunnya langsung dilepar ke pasaran setiap hari ini, karena masyarakat membutuhkan.
"Jadi kalau kita mau bertani ini tidak main main, bertani dengan lahan yang luas, karena dengan lokasi banyak ini disinilah ekonomi masyaraat kita dapat terbantu dan ekonomi kita juga demikian. Namun, kita juga memberdayaan masyarakat yang mau bertani seperti ini," ujarnya.
Apalagi jelasnya, hasil kebun ini sangat dicari dan tidak ada yang tidak berguna di pasar. Ditambah lagi bertani seperti ini cepat dalam dua bulan telah dapat menghasilkan uang. "Kita segera buat kelompok tani wanita untuk memberdayakan ibu ibu rumah tangga yang siap bertani," tandasnya.(ns)