PADANGPARIAMAN - Ratusan ternak milik warga terjangkit PMK (Penyakit Kuku dan Mulut) di Korong Tanjung Mutuih Nagari Koto Dalam Barat Kecamatan Padang Sago
Kerbau Warga Tekena PMK |
Walinagari Koto Dalam Barat Indra Suhada mengatakan, dalam satu bulan terakhir banyak ternak warga baik itu sapi maupun kerbau menderit sakit yang belum diketahui jenisnya.
"Ada sebanyak 140 ekor ternak sapi dan 95 ekor kerbau di Nagari ini di 4 Korong. Rata-rata semuanya sudah terkena penyakit tersebut, dan satu ekor sudah ada yang mati,"ungkapnya pada Kamis (16/06/2022)
Untuk saat ini lanjutnya, warga hanya mengobati ternaknya yang terkena penyakit dengan cara tradisional. Baik dengan daun kayu ataupun umbi-umbian seperti kunyit dan Lengkuas.
"Kondisi saat ini memprihatinkan sekali, semua pemilik ternak ingin menangis. Karena susahnya mengobati penyakit yang menghinggapi ternak itu, dan kalaupun dijual hargapun turun drastis,"ungkapnya
Lanjutnya, jika normal kerbau atau sapi potong bisa mencapai Rp 25 juta, namun dalam kondisi sakit hanya dihargai Rp 4 juta oleh toke. Ditambah lagi seluruh pasar ternak tutup di wilayah Padang Pariaman.
Indra menyayangkan, belum adanya perhatian dari dinas terkait untuk mendatangi para pemilik ternak. Padahal sudah ada sekitar satu bulan penyakit itu menyerang ternak warga.
Salah seorang pemilik ternak M. Nasir mengatakan, awal mula penyakit menghinggapi ternaknya.Terlihat kuku sapi miliknya memutih serta mengeluarkan air.
"Hidung mengeluarkan lendir, mulutnya berbusa kemudian ada bintil-bintil merah disekitar area mulut. Dan terlihat di lidah sapi ada bintil-bintil merah sehingga menyebabkan ternak tidak mau makan,"ujarnya
Dilokasi terlihat juga seekor kerbau yang terjangkit penyakit dimaksudkan, bahkan lebih parah lagi. Kuku ternak itu nyaris copot di ke 4 kakinya, sehingga susah untuk berdiri. (wrm)