Bupati Suhatri Bur Bersama Investor |
PADANGPARIAMAN - Potensi alam Kabupaten Padangpariaman hingga kini semakin menarik untuk dilirik dan diminati para investor, dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi. Kenapa tidak wilayah yang strategis di dukung lahan yang luas, punya aksesibilitas transportasi yang sangat mudah atau terjangkau dengan berbagai sarana transportasi menjadi magnet kuat.
Dimana, untuk kebutuhan transportasi laut dekat dengan pelabuhan teluk bayur dan kebutuhan transportasi udara dekat dengan Bandar Udara Internasional Minang Kabau (BIM). Sementara untuk transportasi daratnya, disamping jalan lintas barat Sumatera Kabupaten Padangpariaman juga terkoneksi langsung dengan Jalan Tol Padang-Pekanbaru.
Demikian juga dengan Kawasan Padangpariaman Industrial Park (PIP) sejak pemerintahan periode sebelumnya, telah direncanakan di dua wilayah Kecamatan di Padangpariaman dengan luas keseluruhan 103 hektar , yakni Kecamatan Batang Anai dan Kecamatan Lubuk Alung, sebagai kawasan industri.
Setelah dua hari yang lewat Bupati Suhatri Bur terima kunjungan investor asal Malaysia Datuk Zainal Abidin CEO Malindo. Namun, kemarin siang Bupati Padangpariaman didampingi Sekda Rudy Repenaldi Rilis dikunjungi Rombongan Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Pusat Realestat Indonesia (DPP REI).
Ikut mendampingi Bupati, Asisten II Zainil, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga M Fadhli, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan H Anwar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Zahirman, dan Kabag Prokopim Andri Satria Masri.
"Kawasan PIP seluas 103 Ha tersebut berpotensi untuk dikembangkan hingga mencapai 5000 hektar," tegas Suhatri Bur.
Lebih lanjut Suhatri Bur mengungkapkan, bahwa untuk mewujudkan visi Padangpariaman berjaya saat ini fokusnya pada pengembangan destinasi wisata, agar dapat menggenjot peningkatan PAD Padangpariaman. Makanya dalam hal ini, dia sangat berharap kepada investor untuk dapat berinvestasi di Padangpariaman apalagi investor-investor lokal yang sudah sukses.
"Pemerintah Kabupaten Padangpariaman membuka peluang berinvestasi kepada siapapun, selama tidak melanggar regulasi semuanya akan dipermudah," tambahnya.
Sebagai pimpinan rombongan Bally Saputra Dt. Jano Sati, Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi DPP REI menyatakan kehadirannya bersama rombongan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Padangpariaman melalui investasi yang mereka tanam. Namun dia menyatakan, dari sisi lahan yang menjadi daya tarik bagi investor adalah luasnya.
"Pengusaha Jakarta itu tergiur untuk berinvestasi di lahan seluas 1000 Ha atau minimal 500 Ha lebih," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP REI Hary Ganie bahwa lahan yang disediakan disamping luas juga harus memiliki akses jalan yang lancar.
"Jalan juga jadi faktor utama, apalagi potensi pengembangan lahan baru harus dipastikan aksesnya tidak sulit," ujarnya didampingi Rita N Arrasuli Wasekjend Bidang Pariwisata DPP REI.
Kemudian Syaharman Zanhar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang (Kadin) Sumbar, mempertegas penyampaian Bupati Suhatri Bur terkait pengembangan lahan PIP. Dia menyebut, sudah sangat hafal dengan lokasi yang diceritakan sebelumnya.
"Lokasi pengembangan yang diuraikan pak bupati itu, kawasan yang jauh lebih strategis dari kawasan yang ada sekarang, apalagi kawasan tersebut tersambung langsung sehingga akan menjadi kawasan PIP yang luas dan strategis untuk berinvestasi," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, rombongan DPP REI disuguhkan minuman dan makanan produk Industri Kecil Menengah (IKM) binaan Pemkab Padangpariaman. Coklat dengan aneka ragam minuman dan makanan yang dicicipi dapat pujian dari rombongan DPP REI.
Ikut bersama rombongan DPP REI Ketua DPD REI Provinsi Banten Roni H Adali, Ida Pujiastuti, BPOD REI D I Yogyakarta, Riyadh Inshani Saputra Direktur PT Riyadh Grup Indonesia, Awaluddin Stafsus Bally Saputra, Sas Asisten Pribadi Bally Saputra.(medi)