Bupati Suhatri Bur Saat Pelatihan Petugas Antisifikasi PMK dan LDS |
PADANGPARIAMAN - Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menyatakan semua pihak harus menjadi perhatian dalam pelayanan kesehatan hewan berserta jejaringnya hingga lokus perternakan dapat dirasakan oleh masyarakat perternak.
"Semua itu penting kita lakukan agar lebih jauh dalam meningkatkan kapasitas penguasaan ilmu dan skil, karena itulah saya berharap para peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan dengan serius," kata Bupati Padangpariaman Suhatri Bur, kemarin, saat membuka secara resmi pelatihan kesehatan hewan tahun 2022.
Sehingga katanya, ilmu yang didapat bisa diimplementasikan kepada masyarakat perternak. Dengan demikian masyarakat perternak akhirnya akan menjadikan peternak yang mandiri dan sukses dalam menjalankan aktifitasnya.
Apalagi katanya, saat ini dalam Kabupaten Padangpariaman sedang merebak penyakit mulut dan kuku (PMK ) dan lumpy skin disesase (LSD ). "Sehingga penyakit ini membuat panik masyarakat perternak dan ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujarnya.
Dalam hal tersebut katanya, Pemkab Padangpariaman sangat mendukung para peserta mengikuti pelatihan dengan serius agar penyakit ternak yang lagi merabah pada ternak ternak masyarakat di Kabupaten Padangpariaman dapat diantisipasi.
"Dengan demikian PMK yang menyerang tern masyarakat daat diatasi dengan cepat.Kalau telah demikian otomatis tenrka ternak masyarakat terhindari dari berbagai penyakit, karena cepat dilakukan antisipasinya dan ekonomi masyarakat perternak meningkat," ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor dan Kepala Dinas Pertenakan Padangpariaman Arkadius mengatakan petugas IB di Kabupaten Padangpariaman telah tersertifikasi, sehingga legalitasnya lebih aman dalam melaksanakan tugas.
Acara dihadiri kepala balai besar perternakan dan kesehatan hewan Cinagara Bogor, Kadis Pertenakan kesehatan hewan Arkadius serta diikuti para peternak dan para undangan lainnya dalam pelatihan tersebut.(ns)