Warga tanami pohon pisang pada lobang pengerokan jalan yang terbengkalai. |
PADANG PARIAMAN - Warga Nagari Balah Aie Utara Kecamatan VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman menanam belasan pohon pisang dijalan.
Warga protes karena sudah 1 bulan setelah pengerokan jalan belum juga dikerjakan. Aksi ini dilakukan untuk melampiaskan kekesalan warga pada pemerintah karena jalan tidak kunjung diperbaiki.
Tokoh Pemuda Nagari Balah Aie Utara, Remon alias Magam menyampaikan, sejak pengerokan jalan dilakukan sudah ada belasan kendaraan yang mengalami kecelakan.
"Memang ada tanda pengerjaan, namun itu tidak setiap titik. Sehingga kendaraan yang lewat sering kecelakaan pada lobang pengerokan jalan itu," kata Magam.
Tidak hanya itu, kata Magam lagi, ada warga setempat meninggal dunia setelah jatuh dilokasi yang ditanami pohon pisang tersebut.
Salah satu warga mengucap selamat jalan kepada yang meninggal dunia usai kecelakaan di lobang pengerokan jalan oleh pemerintah. |
"Berdasarkan adanya korban, kami langsung turun bersama walinagari, walikorong serta pemuda untuk menanam pohon pisang. Ada sekitar 15 pohon pisang yang kami tanam itu," jelasnya.
Dikatakannya, setelah 1 bulan pengerokan jalan kenapa masih belum dikerjakan. Apa pemerintah harus menunggu korban jiwa lagi baru setelah itu dikerjakan. "Kalau tidaj ada anggarannya kenapa pengerokan jalan dilakukan," tegasnya.
Ia berharap kepada pemerintah agar secepatnya mengerjakan pekerjaan yang boleh dikatakan terbengkalai itu. Jika tidak pihaknya akan tetap melakukan aksi ini kembali.
Terpisah, aksi menanam pohon pisang sudah posting oleh beberapa warga di sosial media. Dari postingan tersebut bermacam komentar netizen terhadap pengerokan jalan yang mengakibat adanya korban jiwa didaerah itu. (nal)