Padang Pariaman---Komisi II dan III DPRD Padang Pariaman lakukan hearing bersama perwakilan warga Nagari Sungai Buluah Barat Kec. Batang Anai yang lingkungannya terdampak limbah dari perusaahan ayam potong PT. Ciomas Adi Satwa (CAS).
Hearing ini juga menghadirkan Dinas DPMPTP, Lingkungan Hidup dan PUPR di ruang rapat DPRD Jalan Merdeka Pariaman pada Rabu (24/08/2022).
Agusrial yang merupakan juru bicara warga Korong Kali Air dan Kali Air Timur menegaskan, bahwa masyarakat sungai buluah tetap menolak keberadaan CAS tersebut karena pencemaran lingkungan.
"Dasar kami menolak pertama, Mesjid, Polindes dan sarana olahraga yang ada ditempat kami, kapasitas jarak hanya 1 meter dari kandang ayam milik perusahaan itu.
Intinya lanjut dia, pada pertemuan awal 22 Desember 2018 hingga saat ini warga tetap menolak keberadaan perusahaan penggemukan ayam potong tersebut.
Karena, berbagai macam mediasi yang telah dilakukan oleh pihak CAS bersama warga, tetap mendapatkan penolakan atas beroperasinya perusahaan ayam potong itu.
"Karena keberadaan perusahaan ini berdampak lingkungan terhdap masyarakat sekitar. Baik itu limbahnya, kemudian banyaknya lalat dan pencemaran udara yang tidak lagi menyehatkan,"tutur Agus
Ia menceritakan, awal peralihan itu pada 2018 antara PT. Japfa ke CAS. Pada saat transit pihak Ciomas juga telah menghembuskan bahwa perusaahan itu akan melakukan pembesaran ayam potong.
Kata Agus, dampak pencemaran sudah dirasakan warga semenjak dua bulan awal perusahaan CAS berdiri. "Meskipun belum ada warga yang sakit, tapi kalau terus-menerus dibiarkan tentu akan berdampak juga bagi kesehatan warga setempat,"pungkas dia yang akrab disapa Bujang.
Karena limbah nya itu mengendap, tidak mengalir sebagaimana mestinya. Disebabkan juga daerah ini berada di kerendahan. Apabila hujan, air hanya bersikulasi disekitaran itu saja. Tidak mengalir kebawah. (wrm)
