Bupati Suhatri Bur Saat Acara |
PADANGPARIAMAN - Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menyatakan Pemkab Padangpariaman sangat peduli terhadap kasus stunting.
"Kita melalui Dinas Pencatatan Kependudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) mengadakan diseminasi audit kasus stunting Kabupaten Padangpariaman periode 1," kata Bupati Padangpariaman Suhatri Bur, kemarin, usai acara .
Bupati Suhatri Bur Saat Bersama Kadis DPPKb dan Kadis Kesehatan Saat Acara |
Suhatri Bur mengatakan berbicara stunting bukan hanya badan pendek saja, namun juga kecerdasandan daya pikir, anak yang terkena stunting baru terlihat dari umur 0-19 bulan.
“Gagal tumbuh yang terjadi dikarenakan belum bisanya petugas memberikan penyuluhan terkait stunting, sehingga masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui tentang stunting. Padangpariaman termasuk memiliki angka stunting yang tinggi oleh sebabnya Padangpariaman juga termasuk sebagai lokus stunting ini dilihat angka stunting berdasarkan survey SSGI yakninya pada angka 28 persen dari baduta yanga ada,"p ujarnya.
Namun katanya, sebenarnya hasil dari Kepala Dinas Kesehatan angka stunting di Padangpariaman nyatanya berada pada angka 10,55 persen dan nantinya akan terus berusaha diturunkan
Ia juga menambahkan untuk mencapai target tersebut tentunya tidaklah mudah, tetapi dengan kerja keras dan saling bahu-membahu dari semua komponen dan elemen bangsa, pemerintah maupun swasta serta perguruan tinggi dan LSM, hal yang mustahil dapat menjadi mungkin, mari bergerak bersama menyukseskan program nasional ini untuk generasi Indonesia yang berkualitas.
Pemerintah Daerah Kabupaten Padangpariaman berharap agar mendapatkan masukan tim pakar audit kasus stunting, terutama terkait penanganan dalam upaya penurunan angka stunting
Sementara Kepala DPPKB Padangpariaman Elfi Delita mengatakan audit kasus stunting dilakukan dengan cara melakukan beberapa tahapan selama seribu hari pertama kehidupan yaitu mulai dari calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, pasca persalinan dan anak dibawah dua tahun.
“Tujuan audit kasus stunting yang dilaksanakan yakninua mengidentifikasi, mengetahui penyebabnya, faktor dan rekomendaso penanganan kasus beresiko, hingga pencegahan resiko terjadinya kasus stunting. Dilakukannua diseninasi hari ini untuk memperoleh hasil kajian dan rencana tindak lanjut kepada lintas sektor terkait, dan melakukan evakuasi rencana tindak lanjut tersebut,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan jumlah peserta pada kegiatan ini sebanyak 95 orang yang terdiri dari OPD terkait, camat se Kabupaten Padang Pariaman, wali nagari Tim Pendamping Keluarga (TPK), Bidan desa, PKB, petugas gizi dan Keluarga Kasus Baduta Stuntingserya ibu hamil KEK dan anemia yang beresiko stunting.
Diseminasi ini menghadirkan empat narasumber dari tim pakar yakninua Dr.H.Mutiara Islam, SpOG, Dr. Ranti Adriani, SpA, Risanita Fardian Fatid,M.Psi, Hasnila,SKM,M.Kes.(ns)