Wakil Bupati Rahmang Saat Acara Stunting |
PADANGPARIAMAN - Wakil Bupati Padangpariaman Rahmang menyatakan isu stunting saat ini telah menjadi isu nasional dan menjadi tugas bersama dalam menurunkan angka stunting di Indonesia khususnya Kabupaten Padangpariaman.
“Hal ini sangat penting kita lakukan karena masa depan bangsa salah satunya tergantung pada kesehatan anak,” kata Wakil Bupati Padangpariaman Rahmang saat membuka diskusi panel manajemen kasus stunting tahun 2022, kemarin.
Diketahui, Padangpariaman saat ini berada di angka prevalensi 28,3% kasus stunting, yakni dibawah angka prevalensi kasus stunting di Sumatera Barat, yaitu 23,3%, yang mana berdasarkan intruksi presiden bahwa pada tahun 2024, angka prevalensi stunting harus menyentuh angka 14%.
Berkaitan dengan itu, Padangpariaman sampai saat ini telah melakukan berbagai macam upaya untuk menurunkan angka stunting hingga menyentuh angka prevalensi 0%, dengan berbagai macam strategi intervensi melalui kegiatan prioritas mencegah lahirnya anak stunting.
“Kedepannya, tentu kita harus mengoptimalkan peran tim pendamping yang sudah terbentuk sebanyak 789 orang yang terdiri dari bidan desa, TP PKK, dan kader untuk memberikan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, dan keluarga yang memiliki anak 0-5 tahun,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Provinsi Sumbar yang diwakili oleh Koordinator Bidang KBKR Rismiati mengatakan, diskusi panel yang diselenggarakan sangat penting karena merupakan bagian dalam mengintervensi jumlah stunting dan menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
“Kita berharap, dengan adanya pertemuan melalui diskusi panel ini dapat menghasilkan rumusan tindak lanjut dari penurunan angka stunting khususnya pemantauan yang dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan,” ungkapnya.
Kegiatan kerjasama yang melibatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Pemerintah Kabupaten Padangpariaman ini menghadirkan tiga narasumber utama yaitu, Dokter Spesialis Anak dr. Ranti Adriani, Sp.A, Psikolog Risanita Fardian Farid, dan Ahli Gizi Hasnila.
Selain itu, diskusi panel ini dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri dari perwakilan komponen SK Tim penurunan stunting, TP-PKK, dan stakeholder terkait. Acara juga dihadiri oleh Tim Pakar Audit Penurunan Stunting, Kadis Perikanan Khairun Nizam, Kabag Prokopim Andri Satria Masri dan OPD terkait lainnya, serta Camat dan Wali Nagari terkait.
Dalam diskusi panel yang berlangsung selama satu hari tersebut, juga dilaksanakan penyerahan bingkisan oleh BKKBN Provinsi Sumbar kepada keluarga yang diaudit.(medi)