Bupati Suhatri Bur Dialog Dengan Anak Kecil di Lokasi Pengunsian |
PADANGPARIAMAN - Bupati Padangpariaman Suhatri Bur bersama Sekda Rudy Refenaldi Rilis, kemarin, mengunjungi beberapa titik bencana yang terjadi karena hujan lebat yang terjadi sepanjang Senin kemarin. Dalam kunjungan menemui korban rumahnya tertimpa tanah longsor hingga kini.
Kunjungan ini dilakukan untuk melihat dan memastikan secara langsung keadaan warga yang terdampak banjir dan longsor. Hingga bertanggang semalam suntuk, Bupati Suhatri Bur didampingi Sekda Rudy Repenaldi Rilis dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, memantau 15 titik bencana di 5 kecamatan.
Bupati Padangpariaman Suhatri Bur yang juga Ketua DPD PAN Padangpariaman ini, memantau kondisi titik bencana di Kecamatan Nan Sabaris, Kecamatan Ulakan, Kecamatan Batang Anai, dan Lubuk Alung, serta titik bencana longsor di Kecamatan VII Koto. Dalam kunjungannya tersebut, Bupati melakukan komunikasi langsung dengan warga yang terdampak bencana.
Pada kesempatan itu, Suhatri Bur menyampaikan rasa empati yang dalam. Dia mengajak warga untuk tetap bersabar dan meningkatkan rasa tawakal kepada Allah. Pesannya, bahwa setiap bencana yang terjadi adalah atas kehendak yang maha kuasa. Namun dia mengingatkan, agar warga tetap hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan untuk segala kemungkinan yang terjadi.
"Insya Allah setiap bencana itu ada hikmah yang bisa menjadi pelajaran dan teguran kepada kita semua. Mari kita sama berdoa, untuk bencana ini cepat berakhir dan masyarakat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya memotivasi, saat kunjungan ke beberapa titik pengungsian sementara di beberapa titik bencana, dini hari Selasa kemarin.
Disamping memberi motivasi dan menyemangati warga, Bupati Suhatri Bur juga memberi bantuan seadanya untuk warga yang terdampak banjir dan longsor tersebut. Bupati membagikan nasi bungkus dan juga kebutuhan selimut yang diserahkan langsung kepada korban bencana dan beberapa kebutuhan lainya yang mendesak dibutuhkan korban saat itu.
Untuk penanganan lebih lanjut, Bupati Suhatri Bur menginstruksikan kepada seluruh OPD terkait untuk mengambil peran masing-masing. Dia berharap, korban yang terdampak bencana tidak boleh dibiarkan berlama-lama di tempat pengungsian. Karena akan menambah bencana berikutnya seperti penyakit dan gangguan kesehatan lainya.
Disamping peran BPBD terus ditingkatkan, beberapa OPD langsung menindaklanjuti instruksi tersebut. Dinas Sosial P3A langsung mendirikan dapur umum di beberapa titik dan Dinas Kesehatan mendirikan Posko Kesehatan untuk melayani pemeriksaan para korban yang terdampak bencana. Demikian juga Dinas PUPR mengerahkan beberapa unit alat untuk melakukan evakuasi dan sejenisnya.
"Semua daerah yang terkena bencana harus di cek kesehatan seluruh warganya, untuk memastikan masyarakat tetap dalam kondisi sehat," ungkap Suhatri Bur menegaskan.
Ikut hadir mendampingi Bupati Suhatri Bur Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) El Abdes Marsyam, Kepala Dinas Kesehatan dr. Aspinudin, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padangpariaman Helmi. Tampak juga ikut mendampingi camat dan wali nagari di kecamatan setempat.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padangpariamanm melaporkan kejadian bencana alam tersebut terjadi pada berberapa titik, di Korong Tanah Taban, Nagari Pasie Laweh Lubuak, Kecamatan Lubuk Alung. Kondisi Banjirnya merendam beberapa rumah warga dan beberapa warga terjebak dan korban jiwa tidak ada.
Kemudian Korong Pasa Limpato, Nagari Limpato Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto dengan jenis bencana pohon tumbang/angin kencang/puting beliung tertimpa 1 unit rumah warga tidak ada korban jiwa
Selanjutnya, Korong Balah Aie, Nagari Anduriang, Kec : 2 x 11 Kayu Tanam dengan jenis bencana : tanah longsor dengan dampak menimbun badan jalan korban jiwa tidak ada.
Korong Rimbo Kalam, Nagari Anduriang, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam dengan jenis bencana tanah longsor nerdampak menimbun 1 unit rumah warga. Korban jiwa penghuni rumah 5 orang yang keluar dari baru 4 orang. 1 orang belum diketahui dan berberapa lokasi lainnya.
peristiwa terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi sehingga terjadi hujan lebat sebagian besar wilayah padang pariaman dan naiknya debit air di beberapa sungai, beberapa titik banjir dan tanah longsor Dan angin yang kencang menyebabkan ada beberapa titik pohon tumbang. (pendi)