Foto Usai Acara |
PARIAMAN - Guru berperan penting dalam meningkatkan literasi anak-anak bangsa. Karena itu, guru harus dibekali dengan kemampuan menulis dengan baik sehingga mendorong peningkatan literasi di masing-masing sekolah.
Demikian diungkapkan Sekretaris DPD Perkumpulan Penulis Satupena Indonesia Provinsi Sumatera Barat Armaidi Tanjung, pada Pelatihan Menulis bagi Tenaga Pendidik SMP IT Mutiara, Kota Pariaman, Sabtu (4/3/2023), di sekolah SMP IT Mutiara, Kelurahan Jati Hilir, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman. Pelatihan Menulis dibuka Kepala Sekolah SMP IT Mutiara Soim Mujahepi, S.Ag, diikuti tenaga pendidik yang didominasi kaum perempuan.
Menurut Armaidi, resolusi yang dikeluarkan International Minangkabau Literacy Festival pada 26 Februari 2023 lalu menyebutkan literasi adalah proses kecendikiaan atau kecerdasan melalui aktifitas reseptif (menyimak; membaca; memirsa) dan produktif (berbicara; mempresentasikan; dan menulis).
“Literasi mengarahkan kepada enam kecakapan memahami (Wiggins and Tighe, 2005), yakni: menjelaskan, menginterpretasi, mengembangkan perspektif, mengenali diri, berempati, dan mengaplikasi. Lebih jauh, literasi adalah kompetensi dengan tiga dimensi minimal, yakni: pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude), yang menuntun seseorang untuk hidup harmoni dengan alam, harmoni dengan sesama manusia (harmoni sosio kultural), dan harmoni dengan Allah Subhanahu wa Taala (harmoni spiritual),” kata Armaidi yang juga Pengurus Dewan Pendidikan Kota Pariaman ini.
Dikatakan Armaidi, kompetensi tersebut mengantarkan seseorang menjadi sejahtera lahir dan batin, dunia dan akhirat. Adalah tepat bila dinyatakan bahwa literasi adalah kecerdasan dan kesejahteraan. Oleh sebab itu, literasi mesti dijadikan sebuah gerakan bersama, yang melibatkan komunitas pegiat literasi, pemerintah, swasta, dan masyarakat. “Kegiatan Pelatihan Menulis ini merupakan upaya meningkatkan literasi menulis di kalangan guru. Kita berharap guru yang mengikuti pelatihan bisa menghasilkan karya tulis, baik berupa tulisan artikel, cerpen, maupun buku nantinya,” katanya.
Sementara Kepala Sekolah SMP IT Mutiara Soim Mujahepi menambahkan, kita sengaja mengundang narasumber yang sudah berpengalaman dalam tulis menulis dan menerbitkan buku. “Harapannya para guru dan tenaga pendidik di lingkungan SMP IT Mutiara bisa menghasilkan karya, termasuk buku. Selama ini dirasakan kelemahan para guru yang belum mengetahui dan memiliki keterampilan menulis. Padahal menulis tersebut sangat penting dalam meningkatkan kompetensi guru, termasuk akreditasi sekolah,” kata Soim menambahkan.
Selama pelatihan berlangsung, juga diberikan doorprize buku-buku karya Armaidi kepada peserta yang aktif dan mampu menjawab pertanyaan.(medi)