H Wiztian Yoetri |
Wiztian Yoetri
Wartawan Senior
Politik adalah kemampuan membaca strategi yang berkelipatan jauh ke depan. Hanya orang-orang terpilih, yang siap membaca dan bergerak menantang arus kemapanan. Salah satunya adalah Benny Utama, SH, MM .
Tokoh yang sempat membuat sejarah, terpilih lewat Pilkada tanpa lawan. Alias kotak kosong. Kali ini, setahun menjelang habis periode kepemimpinan daerah Kabupaten Pasaman, politisi ganteng berkumis ini memilih mundur dari kursi bupati, selanjutnya maju sebagai caleg DPR RI dari partai Golkar.
Langkah politik yang dilakukan Benny Utama itu, langka terjadi di Sumatera Barat. Tapi, tentu saja, karena Benny haqqul yakin dengan semangatnya. Ada hal lain yang terbaca dari visi politiknya. Kita dapat menduga, jalan baru bagi politisi lain untuk berkontestasi mendapatkan kursi yang ditinggalkan. Misal, Sabar As, wakil bupati akan naik kelas lalu hadir wakil bupati baru untuk kabupaten yang terkenal dengan produksi minyak nilam itu.
Benny, Bupati Pasaman dua periode, 2010-2015 dan 2021-2024, memiliki reputasi yang memang bisa diandalkan dalam pusaran politik di Kabupaten Pasaman dan Sumbar. Pernah jadi Wakil Bupati Pasaman, periode 2000-2005 berpasangan dengan Baharuddin R, juga pernah menjabat Ketua DPRD Pasaman dan anggota DPRD Sumbar.
Soal kotak kosong, Benny Utama-Sabar As, adalah pasangan pertama di Sumbar yang melewatinya. Beda dengan daerah lain, yang sempat dimenangkan oleh kotak kosong, pasangan ini menang telak. Ini 'sensasi' politik yang baru, ketika berlangsungnya Pilkada serentak 2021, menang melawan kotak kosong.
Reputasi politik itulah, agaknya yang mendorong Benny Utama, melangkah ke tangga nasional, DPR RI. Selain dukungan dari masyarakat Kabupaten Pasaman, yang sudah lama "merindukan" adanya wakil dari kabupaten berpenduduk 307 425,00 jiwa itu, berada di Senayan. Sesuai pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU), Benny berada pada nomor urut dua calon tetap, dari Partai Golkar untuk Dapil II Sumbar. Pada nomor urut satu, ada petahana, Jhon Kenedy Azis, SH,MH.
Mampukah Benny maju jadi anggota DPR RI? Sebuah pertanyaan yang berbuah tantangan. Benny harus all out, berjuang di Dapil II untuk meraih suara terbanyak. Seperti diketahui, Dapil II Sumbar termasuk medan juang yang cukup berat dan ketat. Ada sejumlah petahana dari berbagai partai yang masih bertahan jadi caleg, seperti Mulyadi (Demokrat), Ade Rizki (Gerindra), Nevi Irwan Prayitno (PKS), Guspardi Gaus (PAN), M Ikhbal (PPP) serta JKA (Golkar).
Namun, nama-nama petahana tersebut, tentu saja sudah dikenal Benny secara politik. Selain ada caleg-caleg yang baru muncul, yang tidak bisa dianggap enteng. Karena, bicara tentang peluang, akan terkunci pada siapa yang mampu memenangkan hati rakyat."Yang jelas kita berjuang dulu merebut hati rakyat, soal hasil kita serahkan kepada takdir Allah," ujar Benny peraih anugerah Dekopin sebagai tokoh penggerak Koperasi Madya tahun 2023, suatu hari.
Maka dengan modal dua periode jadi Bupati, pernah berjuang jadi anggota DPRD Sumbar mewakili Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, membawa keyakinan bagi Benny Utama, untuk bergerak lebih luas. Dan, ini didukung prestasi di bidang pemerintahan selama Benny menjabat bupati. Ada sejumlah catatan keunggulan Kabupaten Pasaman, seperti meraih anugerah Parasamya Purna Nugraha. Prestasi nasional tertinggi di bidang pembangunan, hanya diraih Pasaman.
Selanjutnya, meraih penghargaan Adipura sebagai Kota Bersih, tiga kali direbut Pasaman sebagai kota kecil, sebagai penyelenggara pelayanan terbaik, penghargaan dari Ombudsman; dengan tingkat kepatuhan tinggi (zona hijau). Dan, ada Best Leader of The Year, penghargaan dari Padang TV, untuk Benny Utama, atas peningkatan layanan dasar di Kabupaten Pasaman terutama bidang kesehatan, pendidikan dan keagamaan.
Maka jawaban atas prestasi daerah dan prestasi politik yang diraih Benny, mantan jaksa yang berpasangan dengan wakil bupati Sabar AS, akankah membawa Benny ke Senayan? Semuanya jelas, akan terpulang kepada sejauh mana dukungan suara rakyat dalam Pileg 2024; sebagaimana tagline hari jadi Pasaman ke 78, 6 Oktober lalu, satukan tekad untuk Pasaman yang lebih baik dan bermartabat!
Selamat berjuang, pak Benny.*