kondisi kaki jembatan Lubuak Napa |
PADANGPARIAMAN---Hujan lebat yang mengguyur kawasan Kecamatan Patamuan dan sekitarnya pada Selasa malam kemarin, tidak hanya menyebabkan ambruknya jembatan yang menghubungkan Batang Sani yang merupakan jalur penting penghubung lalu lintas menuju kawasan pasar Akaik Nagari Tandikek, namun juga menyebabkan ambrolnya penyangga jembatan Lubuak Napa yang terdapat di Nagari Batu Kalang, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padangpariaman.
Seperti pantauan koran ini sepanjang Jumat kemarin, ambrolnya tembok penyangga jembatan yang ada di kawasan itu terlihat ikut mengancam keselamatan jembatan Lubuak Napa yang menghubungkan Nagari Battu Kalang dan daerah sekitarnya. Pasalnya, jika air sungai kembali meluap bisa jadi bakal mengancam bagian kaki jembatan yang menjadi penyangga utama jembatan Lubuak Napa yang ada di kawasan itu.
"Iyo kalau iko dibiakan balamo-lamo, tantu akibatnyo bisa bisa babahayo jadinyo jembatan Lubuak Napa, yang alun baitu lamo dibangun dek pamarentah Padangpariaman. Makonyo kalau bisa iko tantu harus ditanggulangi sacapeknyo," ujar Asril Koto, salah seorang warga setempat kepada koran ini kemarin.
Asril Koto mengakui, jembatan Lubuak Napa sendiri merupakan jembatan baru yang dibangun sekitar dua tahun lalu, setelah sebelumnya jembatan itu sempat ambruk akibat hantaman air bah beberapa waktu lalu. "Jadi kalau iko dibiakan, tantu bisa sajo jembatanko runtuah pulo baliak. Kalau itu sampai tajadi, tantu bak nasi habih samba tak lamak jadinyo," bebernya.
Sebelumnya, Walinagari Batu Kalang Ismail Ali saat dikonformasi beberapa waktu lalu mengakui, jika beton penyangga jembatan Lubuak Napa tersebut sempat mengalami kerusakan akibat tergerus banjir, yang terjadi beberapa waktu lalu. Hanya saja menurutnya, seiring seringnya terkena hantaman air bah, hingga akibatnya semakin mengkhawatirkan, hingga seperti yang kita lihat sekarang ini," terangnya.
Ismalin Ali menyebutkan jika kerusakan penyangga jembatan di kawasan itu telah dilaporkan secara resmi kepada pihak terkait di lingkungan Pemkab Padangpariaman.
"Harapan kita tentunya kerusakan pada bagian penyangga jembatan itu bisa dibenahi secepatnya, sehingga nantinya tidak berdampak lebih buruk lagi terhadap keselamatan jembatan yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah itu," sebutnya.
Di pihak lain, terkait ambruknya jembatan Batang Sani yang merupakan jalur penghubung penting menuju pasar Akaik Tandikek, membuat jajaran tokoh masyarakat Tandikek beserta jajaran pemerintah nagari setempat berharap kiranya jembatan di kawasan itu bisa dibangun kembali secepatnya. "Karena seperti diketahui, jembatan Batang Sani ini tidak hanya sekedar jalur lalu lintas biasa, namun lebih dari itu juga penunjang urat nadi ekonomi masyarakat yang biasa beraktivitas di sekitar pakan Akaik Tandikek. Jadi, kalau jembatan ini tidak secepatnya diperbaiki, tentu bisa saja mengancam kelangsungan ekonomi masyarakat," sebut Ketua KAN Nagari Tandikek Dt. Mudo, didampingi Walinagari Tandikek Saharuddin.
Jembatan Batang Sani sendiri sebut Dt. Mudo merupakan jembatan bersejarah yang sebelumnya dibangun di zaman pemerintahan pendudukan kolonial Belanda dan kemudian dipugar kembali pada masa pemerintahan Bupati Anas Malik.
"Karena itu harapan kita kiranya pembangunan jembatan ini juga bisa disupport sepenuhnya oleh pemerintah Provinsi Sumatera Barat, bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Padangpariaman," terangnya.
Lebih jauh Dt. Mudo menambahkan, agar jembatan di kawasan itu bisa lebih bertahan dari ancaman banjir bandang atau terjangan air bah, tentunya pembangunannya bisa disejalankan dengan program normalisasi sungai oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Karena saat ini kondisinya terlihat sudah sangat terancam.
Seperti diketahui, ambruknya jembatan Batang Sani Selasa malam kemarin, mendapat perhatian khusus dari Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur. Terbukti, beberapa saat setelah kejadian orang nomor satu di lingkungan Pemkab Padangpariaman itu langsung turun ke lapangan, guna meninjau kerusakan yang terjadi di jembatan tersebut. (Yurisman Malalak)
Seperti pantauan koran ini sepanjang Jumat kemarin, ambrolnya tembok penyangga jembatan yang ada di kawasan itu terlihat ikut mengancam keselamatan jembatan Lubuak Napa yang menghubungkan Nagari Battu Kalang dan daerah sekitarnya. Pasalnya, jika air sungai kembali meluap bisa jadi bakal mengancam bagian kaki jembatan yang menjadi penyangga utama jembatan Lubuak Napa yang ada di kawasan itu.
"Iyo kalau iko dibiakan balamo-lamo, tantu akibatnyo bisa bisa babahayo jadinyo jembatan Lubuak Napa, yang alun baitu lamo dibangun dek pamarentah Padangpariaman. Makonyo kalau bisa iko tantu harus ditanggulangi sacapeknyo," ujar Asril Koto, salah seorang warga setempat kepada koran ini kemarin.
Asril Koto mengakui, jembatan Lubuak Napa sendiri merupakan jembatan baru yang dibangun sekitar dua tahun lalu, setelah sebelumnya jembatan itu sempat ambruk akibat hantaman air bah beberapa waktu lalu. "Jadi kalau iko dibiakan, tantu bisa sajo jembatanko runtuah pulo baliak. Kalau itu sampai tajadi, tantu bak nasi habih samba tak lamak jadinyo," bebernya.
Sebelumnya, Walinagari Batu Kalang Ismail Ali saat dikonformasi beberapa waktu lalu mengakui, jika beton penyangga jembatan Lubuak Napa tersebut sempat mengalami kerusakan akibat tergerus banjir, yang terjadi beberapa waktu lalu. Hanya saja menurutnya, seiring seringnya terkena hantaman air bah, hingga akibatnya semakin mengkhawatirkan, hingga seperti yang kita lihat sekarang ini," terangnya.
Ismalin Ali menyebutkan jika kerusakan penyangga jembatan di kawasan itu telah dilaporkan secara resmi kepada pihak terkait di lingkungan Pemkab Padangpariaman.
"Harapan kita tentunya kerusakan pada bagian penyangga jembatan itu bisa dibenahi secepatnya, sehingga nantinya tidak berdampak lebih buruk lagi terhadap keselamatan jembatan yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah itu," sebutnya.
Di pihak lain, terkait ambruknya jembatan Batang Sani yang merupakan jalur penghubung penting menuju pasar Akaik Tandikek, membuat jajaran tokoh masyarakat Tandikek beserta jajaran pemerintah nagari setempat berharap kiranya jembatan di kawasan itu bisa dibangun kembali secepatnya. "Karena seperti diketahui, jembatan Batang Sani ini tidak hanya sekedar jalur lalu lintas biasa, namun lebih dari itu juga penunjang urat nadi ekonomi masyarakat yang biasa beraktivitas di sekitar pakan Akaik Tandikek. Jadi, kalau jembatan ini tidak secepatnya diperbaiki, tentu bisa saja mengancam kelangsungan ekonomi masyarakat," sebut Ketua KAN Nagari Tandikek Dt. Mudo, didampingi Walinagari Tandikek Saharuddin.
Jembatan Batang Sani sendiri sebut Dt. Mudo merupakan jembatan bersejarah yang sebelumnya dibangun di zaman pemerintahan pendudukan kolonial Belanda dan kemudian dipugar kembali pada masa pemerintahan Bupati Anas Malik.
"Karena itu harapan kita kiranya pembangunan jembatan ini juga bisa disupport sepenuhnya oleh pemerintah Provinsi Sumatera Barat, bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Padangpariaman," terangnya.
Lebih jauh Dt. Mudo menambahkan, agar jembatan di kawasan itu bisa lebih bertahan dari ancaman banjir bandang atau terjangan air bah, tentunya pembangunannya bisa disejalankan dengan program normalisasi sungai oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Karena saat ini kondisinya terlihat sudah sangat terancam.
Seperti diketahui, ambruknya jembatan Batang Sani Selasa malam kemarin, mendapat perhatian khusus dari Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur. Terbukti, beberapa saat setelah kejadian orang nomor satu di lingkungan Pemkab Padangpariaman itu langsung turun ke lapangan, guna meninjau kerusakan yang terjadi di jembatan tersebut. (Yurisman Malalak)