Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kepala Dinas Peretenakan : Telah Terjadi Kasus PMK 195 untuk 13 Kecamatan Dalam Kabupaten Padangpariaman

Senin, 13 Januari 2025 | 14:08 WIB Last Updated 2025-01-13T07:08:38Z




Sapi Sakit Kukunya

PADANGPARIAMAN  ---  Kepala Dinas Pertenakan Padangpariaman Zul Khalisman menyatakan  kasus penyaki Mulut dan Kulu (PMK) hingga kini tercatat sudah 195 kasus pak tersebar di 13 kecamatan se Kabupaten Padangpariaman.


"Tingginya kasus ini disebabkan oleh sapi yang dibeli peternak tidak diisolasi atau langsung digabungkan dengan ternak lainnya, sehingga virus yang menimbulkan PMK menyebar dengan cepat dalam wlayah kandangnya," kata Kepala Dinas Pertenakan Padangpariaman Zul Khalisman, kemarin.


Lihat saja katanya, kasus PMK sampai saat ini tercatat sudah 195 kasus pak tersebar di 13 kecamatan, se Padangpariaman. Namun tingginya kasus disebabkan oleh tingginya lalu lintas ternak menjelang hari raya idul Fitri, karena stok penggemukan untuk idul adha 2025.



Kemudian katanya, ternak yang masuk ada dari Medan Aceh, dan pasar ternak yg ada di Sumatra Barat , panca roba juga menyebabkan tingginya kasus, karena idealnya ternak di vaksin per 3 bulan sekali untuk membentuk kekebalan individu.


Diakatakan, tindakan dinas yang sudah dilakukan melalui petugas lapangan sudah dilakukan pengobatan individu, isolasi ternak sakit, sosialisasi PMK pada peternak dan desinfeksi untuk kandang kandang yang terkena 


Artinya, dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Padangpariaman telah terjadi kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menyerang ternak berkuku belah seperti sapi dan kerbau di daerah itu semenjak Desember 2024 dengan jumlah kasus mencapai 195 kasus.


"Dari Desember hingga Januari 2025 sudah ada 195 kasus yang tersebar di 13 kecamatan di Padangpariaman," ujarnya.



Lebih jauh dilakatakan, penyebaran PMK di Padangpariaman tersebut akibat banyaknya ternak masuk ke kabupaten itu, lalu salah penanganan dari peternak, tidak tersedianya vaksin baik dari Pemkab setempat maupun pemerintah pusat dalam delapan bulan terakhir.


Dia menjelaskan dalam beberapa bulan terakhir banyak sapi didatangkan dari sejumlah daerah yang tidak saja dari dalam Sumbar namun juga dari luar provinsi tersebut. (rul)


×
Berita Terbaru Update